Palembang, Sonora.ID – Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) di usia ke-69 tetap eksis. Ada 52 cabang di seluruh Indonesia diantaranya 20 ONT atau spesialis.

Dr. drh. Jafrizal, ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel kepada Sonora (08/01/2022) mengatakan bahwa PDHI harus memberi manfaat bagi masyarakat dan bangsa terutama terkait masalah kesehatan dan kesejahteraan manusia karena bersumber dari kesejahteraan hewan dan lingkungan.

Menurut data WHO penyakit menular baru manusia 70% berasal dari hewan. Oleh sebab itu hewan perlu disejahterakan menuju manusia yang sehat.

“sampai dengan hari ini dari sisi kesehatan hewan belum jadi prioritas padahal factor penting bila ingin menyehatkan manusia,” ujarnya.

Kedepan dihadapkan tantangan yang tidak mudah. Ekosistem hewan yang terganggu akan menjadi persoalan bagi manusia.

Covid-19 disinyalir kuat berasal dari hewan kelelawar, tentu saja tidak hanya kelelawar yang menjadi ancaman karena habitatnya terancam.

Bagaimana satwa liar habitatnya terganggu populasinya terancam bisa menjadi persoalan manusia. Penyakit flu burung, flu babi berasal dari hewan.

Kita harus berjuang bagaimana pencegahan dan penanganan hewan agar sehat dan tidak menularkan penyakit pada manusia.

Perhatian pemerintah kepada kesejahteraan hewan masih kurang.Sektor peternakan masih didominasi oleh swasta.

Baca Juga: Ketua PDHI Sumsel: Masyarakat Dihimbau Tak Telantarkan Hewan Peliharaan

Pemerintah perlu hadir dalam hal pengawasan. Dengan pengawasan maka kualitas dan kuantitas hewan yang dikonsumsi manusia akan terjamin.

Di Palembang ada 35 tempat praktek dokter hewan kesayangan. 46 praktek dokter hewan perunggasan dan sisanya dokter hewan satwa liar.

“Hewan kesayangan masih mendominasi dibanding perunggasan padahal perunggasan dan peternakan penting kaitannya dengan konsumsi manusia,” tukasnya.

Baca Juga: Kelelahan dan Mabuk Laut, Sapi Kurban di RPH Basirih Disuntik Vitamin