Terlepas dari hal itu, Arvan tetap menegaskan kalau bahagia tetap memerlukan syarat, yakni syarat yang tidak harus selalu bersifat material atau berkaitan dengan kekayaan.
Syarat pertama atau 'syarat internal' mengindikasikan kamu bisa mencapai kebahagiaan karena kamu telah melalui proses belajar, entah itu dari refleksi pribadi terkait pengalaman-pengalaman hidup maupun belajar langsung dari para konselor, motivator, materi webinar dan sebagainya.
Bentuk dari syarat internal ini juga bisa merujuk pada kondisi yang mana kamu menjadi orang yang sabar, bersyukur, mencintai, berserah, memberi, memaafkan dan sebagainya.
Syarat kedua adalah 'menjalani hidup berdasarkan kebenaran'.
Terlepas dari ketidaksempurnaan manusia, tetap saja, kamu mengetahui batasan-batasan perilaku tertentu yang dianggap baik dan tidak.
Misalnya adalah koruptor; sudah banyak dari kita yang setuju bahwa tindakan yang dilakukannya menyimpang dari norma.
"Orang-orang yang menjalani hidup tidak benar (seperti koruptor) tidak akan bisa mencapai kebahagiaan," jelas Arvan.
Arvan menambahkan kalau kebahagiaan dapat dicapai dengan kebaikan, dan kebaikan ini dicapai karena kamu melakukan hal yang benar (kebenaran).
Jadi selagi kamu belum mengupayakan diri untuk menjalankan segalanya berdasarkan kebenaran, maka kamu akan sulit mencapai kebahagiaan.
Baca Juga: Kerja Bahagia dengan Hal yang Disukai, Ini 5 Tips Temukan Passion!