Hal ini bisa dikategorikan sebagai 'kesalahan', bukan dosa.
Karena kondisinya kamu tidak tahu dan bisa dibilang 'teledor' atau kurang teliti.
Ketika berbicara mengapa orang religius melakukan kejahatan bisa dilabeli 'telah berbuat dosa' menurut Arvan, "karena ia sudah mengetahui ajaran agama, firman tuhan, kitab suci dan lain-lain tapi tetap melakukan hal-hal yang dilarang di dalamnya".
Terlebih ketika dia adalah seseorang yang sudah cukup ahli.
Berkaitan dengan kesalahan dan dosa, mungkin hal lain yang juga menjadi tren saat ini adalah melabelinya sebagai oknum.
Arvan sendiri cukup kontra terhadap pelabelan oknum karena menurutnya penyebutan tersebut kadang dilakukan tanpa pertimbangan yang mendalam sehingga terkesan terlalu menyederhanakan masalah.
Arvan memberikan contoh, yakni ketika ada seorang pegawai di perusahaannya yang melakukan penipuan.
Lantas Arvan tidak melabelinya sebagai oknum, namun ia akan lebih memilih untuk meminta maaf, "saya meminta maaf karena sebagai pemilik perusahaan karena belum sempat mendidik dengan baik".
Baca Juga: Wujudkan Masyarakat Aman dengan Community Policing, Simak Pengertian dan Manfaaatnya!