Solo, Sonora.ID - Pengangkatan tumpukan sampah yang ada di Bendungan Soka, Desa Soka, Kecamatan Karangdowo tengah dipercepat.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Klaten, BBWS Bengawan Solo, Perangkat Desa,TNI, Polri,Relawan dan masyarakat sekitar telah disiapkan.
Kepala BPBD Kabupaten Klaten Sri Winoto menerangkan bahwa tim gabungan melakukan kegiatan pembersihan di beberapa titik.
Terdapat tiga titik pembersihan sampah yaitu di Pogung, di Desa Bakungan dan di Desa Soka.
Kawasan Pogung sendiri ada 3 titik yang harus diselesaikan oleh tim relawan secara manual yang didukung TNI dan Polri.
Sementara itu di Desa Bakungan mengangkat rumpun bambu dan di Desa Soka mengangkat sampah yang menumpuk banyak dengan menggunakan alat berat yang juga disupport oleh BBWS.
Proses pemindahan sampah ini sempat mengalami kendala karena tingginya volume sampah, sehingga diperlukan eskavator untuk mempermudah.
"Karena volume sampahnya cukup berat, sehingga kalau dengan tenaga manusia ini tidak cepat selesai," ungkap Winoto.
Sampah yang menumpuk dengan volume yang besar dikhawatirkan akan menimbulkan banjir, mengingat bahwa musim hujan masih cukup panjang.
Baca Juga: DLHK Kota Bandung: Pembuangan Sampah ke TPA Harus Dikurangi
Sampah yang ditemukan pun berupa sampah organik serta sampah rumah tangga.
Menurut Winoto, sosialisasi kepada warga masyarakat menjadi antisipasi yang penting dilakukan untuk mencegah banjir terjadi kembali.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Klaten untuk melakukan evaluasi khususnya konstruksi bendungan, menurutnya konstruksi tiang di tengah sebagai penyangga jembatan menjadi salah satu faktor tersangkutnya sampah sehingga aliran air tersumbat.
"Dari sisi kontruksi bendung ini menjadi bahan koordinasi kami kalau memungkinkan kita evaluasi karena kewenangannya di Kabupaten Klaten dalam hal ini DPUPR," katanya.
Sementara itu juga karena faktor pertumbuhan penduduk di sekitar bantaran sungai yang menjadi catatan penting.
Pihaknya juga akan melakukan pemantauan rutin sebagai langkah antisipasi agar banjir tidak terjadi, sebagai penanganan jangka pendek.
Baca Juga: Gas Metana Sampah, Bahan Bakar Alternatif Penganti gas Elpiji