Kaliwungu - Kendal Pride: Ketupat Sumpil, Kudapan Tradisional yang Sarat Makna

17 Januari 2022 16:50 WIB
Ketupat Sumpil Kaliwungu
Ketupat Sumpil Kaliwungu ( twitter @lailadimyati)

Kendal, Sonora.ID - Indonesia kaya akan kulinernya yang beragam, terdiri dari aneka nasi, sate, sop dan lain sebagainya. Namun bagi anda pecinta kuliner yang selalu ingin mejajal cita rasa baru, cobalah sumpil khas Kaliwungu Kendal.

Sumpil merupakan sejenis ketupat berbentuk limas segitiga. Penganan ini terbuat dari bahan dasar beras, yang diolah mirip dengan lontong. Namun bedanya, sumpil dibungkus dengan daun bambu dan disajikan dengan sambal dari parutan kelapa.

Sejarah Ketupat Sumpil ini berasal dari nama sebuah hewan sejenis keong atau siput yang banyak ditemui di sungai-sungai ataupun sawah. Hewan tersebut dalam bahasa Jawa bernama sumpil.

Binatang sumpil ini berwarna hitam berbentuk kerucut dan agak panjang. Ukuran binatang ini tergolong kecil.

Baca Juga:  'Momoh', Kuliner Khas Kendal Penambah Stamina Pria

Karena ukuran dan bentuk ketupat sumpil kecil serta bentuknya limas segitiga hampir mirip dengan hewan sumpil ini, maka dari situlah asal usul nama makanan ketupat sumpil khas Kaliwungu Kendal.

Konon, bentuk sumpil diyakini sebagai lambang hubungan antara manusia dengan Tuhan dan dengan sesama manusia. Bentuk limas segitiga ini dilansir Kompas.com, memiliki arti sendiri.

Garis segitiga ke atas menandakan hubungan antara manusia dengan Allah atau habluminallah. Sementara garis ke bawah menandakan hubungan sesama manusia atau habluminannas.

Sehingga kudapan yang satu ini terus dibudayakan dan dilestarikan sebagai tradisi yang ada di tengah masyarakat. 

Ketupat sumpil sudah dikenal masyarakat sejak zaman Sunan Kalijaga, yang diperkirakan tahun kelahiran beliau adalah 1450 tahun jadi ketupat sumpil sudah dikenal masyarakat sejak tahun 1450 sampai sekarang.

Baca Juga: Mengenal Kirab Mangsa Labuh, Tradisi Sambut Musim Tanam Padi di Kendal

Sumpil ini biasanya disajikan pada tradisi “weh-wehan” yang diselenggarakan pada saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan acara di bulan-bulan tertentu.

Makanan yang sarat akan filosofi keagamaan ini masih terus dilestarikan hingga sekarang. Namun, kini sumpil dalam keseharian juga dapat ditemukan dengan mudah tanpa harus menunggu momentum upacara keagamaan. 

Kuliner ini banyak dijual di pasar Gladak dan pasar pagi Kaliwungu Kendal dengan harga berkisar Rp.5.000,- hingga Rp. 10.000,-.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm