Sonora.ID - Sejak heboh seorang mahasiswa yang berhasil menjual foto selfienya di NFT dan meraih keuntungan mencapai Rp.1,2 Miliar banyak pihak mulai melirik NFT.
Kemudian beramai ramai orang mengikuti jejak Ghozali Everyday dan memfoto berbagai macam mulai dari makanan, kaos, hingga yang paling viral adalah menjual foto E-KTP serta koruptor.
Menilik fenomena ini pengamat yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Asep Kripto Indonesia (Aspakrindo) &COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda.
Pengamat tersebut mengatakan bahwa tren NFT tidak akan mudah tumbang begitu saja seperti layaknya tren tanaman hias dan batu akik.
Baca Juga: Jual Foto KTP sebagai NFT, Bukan Untung tapi Buntung! Dendanya Miliaran Rupiah
"Saya yakin NFT ini akan terus tumbuh baik secara global maupun di Indonesia sendiri. Ghozali Effect bisa menarik orang semakin banyak terjun ke NFT. Efeknya saya rasa tidak sesaat seperti fenomena maraknya koleksi tanaman hias atau batu akik," tutur Teguh seperti dikutip dari KompasTekno.
Dalam hal ini Teguh yakin bahwa dalam beberapa waktu kedepan NFT justru akan jauh lebih berkembang.
Hal ini terlihat dari gaya tren implementasi dunia virtual alias metaverse yang juga akan berkesinambungan dengan maraknya kepemilikan asset digital seperti NFT.
"NFT menjadi kunci dari dunia virtual. Sebab, NFT banyak digunakan sebagai utilitas di dunia metaverse, misalnya bisa dijadikan hadiah saat bermain game dengan konsep play-to-earn. Ini juga peluang baru yang sedang tren," jelas Teguh.
Baca Juga: Tidak Tinggal Diam! Ini 5 Poin Pengawasan Kominfo terhadap Tren NFT