Solo, Sonora.ID – Kondisi terkini Kampung di Pajang Solo usai diterjang banjir setinggi dada orang dewasa, warga sibuk bersihkan rumah.
Sebelumnya banjir mencapai 1,5 meter sempat merendam sejumlah kampung di Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (21/1/2022). Dari mulai jam 17.00 WIB dan baru surut pada pukul 23.00 WIB.
Daerah tersebut berada di sekitar Kali Jenes dan drainase yang membentang di Laweyan.
Diketahui, air yang menggenangi permukiman hingga masuk ke rumah-rumah warga hingga setinggi paha orang dewasa.
Bahkan beberapa warga harus di evakuasi menggunakan perahu karet.
Dan pada hari ini Sabtu (22/1/2022) sekitar jam 09.00 WIB sudah tidak terlihat lagi genangan air, baik di jalanan maupun di rumah – rumah warga di Kampung Totosari misalnya.
Warga, Riyan Mahendra Darmawan (27) mengaku, banjir bandang datang tiba-tiba sekitar pukul 19.00 WIB hingga detik ini pukul 20.15 WIB.
"Biasanya hanya sampai halaman balai RW XIV, tapi ini parah sampai masuk rumah," aku dia.
Riyan mengungkapkan banjir kali ini merupakan banjir terparah dari banjir tahun – tahun sebelumnya.
Baca Juga: Menolak Direlokasi Para Pedagang Pasar Mebel Solo Mengadu Ke Kantor DPRD Kota Solo
"Banjir terparah sekitar 10 tahun, karena mencapai memasuki rumah saya," jelasnya.
Dari banjir semalam kini menyisakan lumpur di jalan – jalan kampung.
Mulyoko Ketua RT setempat mengatakan, ada sebanyak 71 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir kali ini.
Yang terdampak ada 77 KK, kalau orangnya ada 200 jiwa lebih, yang sempat diungsikan ke pinggiran rel dan gedung Danawarih," katanya.
Untuk saat ini para warga sedang sibuk membersihkan rumahnya masing – masing akibat terendam banjir semalam.
Terlepas dari kondisi tersebut, secara umum aktivitas warga sudah kembali normal.
Sebelunya, diketahui air Kali Jenes mudah sekali meluap dan masuk permukiman warga di Kampung Totosari, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Ternyata salah satu penyebabnya adalah belum adanya tanggul yang membentengi permukiman warga dari terjangan air luapan.
Akibatnya tanah di pinggir sungai mengalami erosi, dan semakin hari semakin rendah karena tergerus arus sungai.
Bibir sungai sangat dekat dengan rumah warga yang berada di sekitarnya.
Dengan begitu, jika Kali Jenes meluap otomatis air naik hingga ke pemukiman warga.
Baca Juga: Unik, Warung Soto Bakso Pak Man Karanganyar Sajikan Soto Dan Bakso Jadi Satu