Terkait mekanisme penanganan PMI ketika berada di tempat karantina, Khofifah menjelaskan, sama dengan yang telah dijalani para PMI ketika turun dari Bandara Soekarno-Hatta, yang kemudian dikarantina di Wisma Atlet. Di Jawa Timur setelah mereka mendarat di Juanda, maka akan di-swab PCR dan hal lain sesuai dengan standar protokol kesehatan kedatangan dari luar negeri.
"Hal-hal yang berkaitan dengan swab PCR-nya dan seterusnya, sudah ada di dalam tim penanganan yang dikoordinasikan BNPB," ungkapnya.Sedangkan petugas yang membantu menangani PMI di lokasi karantina adalah lembaga yang datang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Mereka sudah standby di Surabaya. Saya rasa hal-hal yang berkaitan dengan logistik juga sudah langsung ditangani oleh BNPB," ungkapnya.
Mantan Mensos RI ini pun berharap, seluruh mekanisme dan simulasi yang telah dipersiapkan secara matang oleh pemerintah dan seluruh jajaran, terkait kepulangan PMI ke Jatim semoga semua berjalan lancar. "Semoga lancar dan sehat semua," ujarnya.
Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, setelah tiba di Terminal 2 Internasional Juanda, PMI langsung swab PCR (antrian maksimal 1 jam). Ketika menunggu hasil swab PCR, PMI dilarang makan dan minum.Sedangkan PMI yang negatif di karantina di Asrama Haji. Khusus PMI yang berada di Asrama Haji akan dikarantina selama 7 hari, setelah itu diperbolehkan pulang secara mandiri atau dijemput pemda asal mereka.
"Berbagai kesiapsiagaan telah dilakukan. Dan semua ini sudah disimulasikan secara matang. Insyaallah kami bersama tim secara kolektif ikut mengawal dan mengawasi kedatangan dan penanganan PMI," tuturnya.
"Itu bisa untuk empat kali kedatangan PMI," ujar Gubernur.
Khofifah menambahkan, apabila kuota PMI yang dikarantina di Asrama Haji penuh, Pemprov Jatim memiliki dua opsi lain, yakni di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pemerintah Kemendikbud dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) keduanya di Ketintang.
Apabila ketiga tempat itu juga penuh, kata Khofifah, maka PMI akan memakai hotel yang sudah disediakan pemerintah.
"Kurang lebih ada 27 hotel yang akan disediakan untuk karantina PMI sedangkan untuk non PMI disediakan di 6 hotel," tuturnya.Adapun setelah kedatangan PMI dari Negara Malaysia, selanjutnya diperkirakan sebanyak 164 PMI asal kedatangan dari Brunei Darussalam dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Juanda pada 28 Februari 2022.