Sonora.ID - Misinformasi dan mitos medis telah mengiringi peluncuran vaksin COVID-19 sejak program vaksinasi dimulai.
Banyak rumor vaksin Covid-19 yang menyerang kesehatan wanita, mulai dari menstruasi hingga kesuburan.
Terbaru, meskipun tidak ada bukti, informasi baru yang salah tentang vaksin COVID-19, payudara, kanker payudara, dan ukuran payudara.
Desas-desus pertama yang tidak berdasar adalah bahwa vaksin entah bagaimana menyebabkan kanker payudara.
Melansir Refinery, sejumlah wanita telah melaporkan benjolan tidak teratur di dekat payudara mereka sejak menerima vaksin COVID-19.
Baca Juga: RSUD Siti Fatimah Mulai Melayani Vaksin Anak dan Vaksin Booster
Menanggapi laporan tersebut, para ahli kesehatan payudara mengatakan benjolan tersebut bukan kanker payudara tetapi bagian dari respons imun tubuh yang dimaksudkan terhadap vaksin.
"Salah satu efek samping yang lebih jarang dari vaksin COVID-19 adalah pembesaran kelenjar getah bening, termasuk di ketiak," jelas Jane Murphy, spesialis perawat klinis senior di badan amal Inggris Breast Cancer Now.
Ia menjelaskan, Kelenjar getah bening – kantong sel berbentuk kacang yang terletak di sekitar tubuh – dapat membengkak sebagai reaksi terhadap vaksin atau penyakit apa pun saat sistem kekebalan melawan infeksi.
"Ini biasanya reaksi sementara dan turun setelah beberapa minggu, tetapi bagi sebagian orang mungkin sedikit lebih lama." Menurut Public Health England (PHE), ada kurang dari 1% kemungkinan pembesaran kelenjar getah bening setelah vaksinasi.