Sonora.ID – Barongsai adalah tarian tradisional China dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa dan memiliki sejarah ribuan tahun.
Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi.
Namun, mengapa pertunjukkan barongsai selalu identik dengan Tahun Baru Imlek?
Dikutip dari Tribunnews.com, menurut kepercayaan leluhur (China), setiap awal tahun baru adalah masa di mana para dewa dewi kembali ke kahyangan untuk melapor ke Kaisar Langit.
Baca Juga: Makna dan Arti di Balik Kue Keranjang atau Dodol Cina, Makanan Khas Imlek
Maka saat ini roh-roh jahat di dunia menjadi semakin ganas karena tidak ada yang mengendalikan mereka ketika dewa-dewi rapat di kahyangan.
Dari kepercayaan tersebut, maka orang China kuno mengadakan tarian barongsai yang sebelumnya telah diberkati di klenteng dengan maksud mengusir setan.
Versi lain disebutkan jika ada legenda yang berkembang di kalangan masyarakat kuno.
Mahluk jejadian bernama 'nien' (sebutannya sama dnegan nien yang berarti tahun baru), suka menyerang manusia dan anak-anak.
Makna dari Barongsai
Secara tradisional, orang China menggunakan barongsai sebagai simbol pembawa kesuksesan dan keberuntungan.
Biasanya digunakan pada acara-acara perayaan seperti Tahun Baru Imlek dan pada seremoni seperti pembukaan tempat usaha baru.
Barongsai juga dipercaya dapat “membersihkan” suatu tempat dari hal-hal negatif.
Dalam Feng Shui, barongsai memiliki beberapa arti yang dapat dapat membuat tempat anda menjadi lebih bagus karena:
Baca Juga: Siap Sambut Imlek, Simak Resep Kue Keranjang Poffertjes yang Cocok untuk Keluarga!
Tarian dan gerakan
Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara dan Singa Selatan.
Singa Utara adalah yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang ‘Kilin’.
Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.
Ada berbagai cara untuk memainkan barongsai, namun masing-masing mengikuti pola dasar yang sama. Delapan elemen dasar dalam barongsai adalah : Tidur, Membuka, Bermain, Pencarian, Berkelahi, Makan, Penutup, dan Tidur.
Tarian dapat diperpanjang, atau mungkin keluar dari kebiasaan bermain. Tarian singa juga diiringi oleh musik besar berupa drum, gong dan gembrengan, Pada acara seremoni sering ditambahi dengan bunyi petasan.
Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah ‘Lay See’.
Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air “Chai Chin”, yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan ‘Lay See’ ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Singa.