Banjarmasin, Sonora.ID - Viralnya video ucapan Edy Mulyadi, caleg dari salah satu partai politik terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, menimbulkan kemarahan banyak pihak, terutama masyarakat di Pulau Kalimantan.
Pasalnya, dalam video tersebut Edy menyebut bahwa keputusan pemerintah pusat memindahkan IKN ke daerah Penajam, Kalimantan Timur tidak tepat dan wilayah itu disebutnya sebagai ‘tempat jin buang anak’.
Selain gelombang protes dan pelaporan ke Polda Kalimantan Selatan oleh berbagai pihak, Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK juga angkat bicara menyikapi video yang beredar di media sosial pada akhir pekan lalu itu.
“Kami kecewa! Kami juga mendesak Edy untuk segera meminta maaf secara terbuka di media kepada masyarakat Pulau Kalimantan!” tuturnya secara tegas baru-baru ini.
Ucapan Edy itu menurutnya sangat melukai bahkan merendahkan masyarakat di lima provinsi di Pulau Kalimantan. Apalagi pemilihan Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN menggantikan Jakarta adalah keputusan dari pemerintah pusat dengan berbagai pertimbangan.
“Terlebih kita kan sebagai gerbang IKN, tentu merasa tersinggung dengan ucapan Edy di video tersebut,” jelas Supian yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan.
Ia menilai, jika Edy tidak segera meminta maaf yang ditujukan secara khusus kepada masyarakat Kalimantan, bukan tidak mungkin polemik yang muncul akan semakin panjang. Mengingat, Pulau Kalimantan terdiri dari penduduk yang heterogen, mulai dari suku hingga agama yang beragam.
Hal senada juga diungkapkan Supiansyah, Ketua DPRD Kabupaten Tanah Bumbu, yang ditemui Smart FM di kesempatan yang sama.