Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah mendapat kucuran dana program SMK Pusat Unggulan (Center of Excellence/CoE) 2020 lalu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Wikan Sakarinto mengunjungi SMKN 4 Banjarmasin, Rabu (26/1) malam.
Turut hadir dalam kunjungan dari Wikan tersebut, perwakilan dari seluruh Kepala SMK se Kalsel, dan juga terlihat hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel yakni HM Yusuf Effendi.
"Kita ingin mengecek hasil bantuan. Dan di SMKN 4 Banjarmasin sudah berjalan oke. Terlebih disini ada hotel Edotel ada 18 kamar. Semoga kalau instansi di Banjarmasin melakukan acara jangan di hotel, tapi di Edotel agar bisa memberikan pengalaman juga untuk siswa," ucapnya, kepada Smart FM Banjarmasin
Selain melakukan peninjauan, kedatangannya juga ingin menantang kepala SMK lainnya di Kalimantan Selatan. Untuk mengikuti program yang dibuka pada 2022. Yakni dengan skema dana pemadanan atau yang diistilahkan dengan Matching Fund.
Dijelaskan Wikan, dalam program ini setiap SMK yang berhasil mendapatkan bantuan dari dunia industri maka juga akan mendapatkan suntikan dana dari Ditjen Pendidikan Vokasi.
Misalnya sebuah SMK mendapatkan dana sebesar Rp 1 miliar dari dunia industri, maka pihaknya juga akan memberikan bantuan dengan nilai yang sama. Hingga maksimal bantuan sebesar Rp 3 miliar.
"Jadi kita minta SMK merayu dunia industri dan akan kita kasih tambahan. Dan kita kesini (Kalsel) juga men challenge kepala SMK melalui program Matching Fund ini dan saat ini sudah dibuka," tambahnya.
Wikan meyakinkan dunia industri di Kalsel, agar tidak ragu memberikan bantuan ke dunia pendidikan vokasi, karena bisa mendapatkan Super Tax Deduction dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
"Kalau industri ngasih anggaran ke SMK bisa mengklaim Super Tax Deduction atau pemotongan pajak karena industri membantu pendidikan vokasi dan maksimal sampai 200 persen," jelasnya.