Kepala Badan Geologi Daerah: Peringatan Waspada Erupsi Gunung Merapi

27 Januari 2022 11:19 WIB
Gunung Merapi
Gunung Merapi ( Tribun Solo)

Solo, Sonora.ID - Potensi erupsi gunung Merapi kini terus tumbuh, Badan Geologi Nasional perbarui rekomendasi.

Perkembangan tersebut dilihat dari aktivitas gunung Merapi akhir-akhir ini. Rekomendasi sebelumnya, Kepala Badan Geologi daerah, Eko Budi Lelono mengatakan pada sektor Selatan hingga Barat daya yang meliputi Sungai Boyong, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng akan ada bahaya guguran lava dan awan panas, bahaya tersebut sejauh 5 KM.

Luncuran material juga akan datang untuk sungat bebeng dan sungai Krasak yang akan mencapai 7 KM. Bahaya tersebut juga akan berdampak pada sektor tenggara pada sungai woro dan sungai gendol sejauh maksimal 3 km dan sungai Gendol 5 KM. Selain bahaya guguran lava dan awan panas, lontarkan material juga akan menjangkau pada radius 3km.

“Untuk sektor tenggara meliputi Sungai Woro dan sungai Gendol ancaman potensinya masih sama. Yakni sejauh maksimal 3 kilometer di Sungai Woro dan Sungai Gendol mencapai 5 kilometer,” ujar Eko, Rabu (26/1/2022).

Pada tahun 2021 kemarin, Eko menyebutkan jika aktivitas dominan yang bersumber pada kubah Barat daya Gunung Merapi  mengeluarkan guguran lava sebanyak 61.446 kali dan sebanyak 424 kali mengeluarkan awan panas guguran (APG).

Awal aktivitas terjadi pada bulan Januari hingga awal Juni 2021, dominan mengarah ke Sungai Boyong dengan jarak kurang lebih 3,2 kilometer.

“Kemudian terjadi perubahan arah luncuran hingga saat ini ke arah Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 3 kilometer,” tulisnya.

Pertumbuhan kubah terus bertambah di setiap tahunnya. Laju rata-rata pertumbuhan kubah Barat Daya adalah 10.000 meter kubik perhari dan 5.000 meter kubik perhari untuk pertumbugan kubah lava tengah.

“Pada tanggal 20 Januari 2022 volume kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik dan kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik,” ucapnya.

Baca Juga: Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran, Hujan Abu Tipis Turun di Boyolali

Peningkatan deformasi saat ini hanya berkisar 0,1 – 0,5 cm per hari yang sebelumnya pada periode akhir April hingga akhir Agustus yang mencapai 14cm per hari.

Eko meminta untuk menindak lanjuti perubahan potensi ancaman erupsi Gunung Merapi kini dalam Upaya Mitigasi. Permintaan tersebut ditujukan pada BNPB, Pemda DIY, Pemprov Jawa Tengah, Pemkab Sleman, Pemkab Magelang, Pemkab Boyolali dan juga Pemkab Klaten.

“Termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bermukim dan beraktivitas dalam KRB III,” pungkasnya.

Selain pemkab yang harus menindak lanjuti perubahan potensi ini, Eko juga meminta pihak-pihak terkait juga melakukan sosialisasi pada masyarakat yang bermukim di sekitaran Gunung Merapi.

Baca Juga: Polda DIY Gelar Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm