Seusai meluncurkan program tersebut, Eri Cahyadi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya, melakukan pemantauan langsung, pendataan yang dilakukan para kader di sekitar lokasi. Uniknya, nakhoda Kota Surabaya itu menaiki becak menyusuri gang gang sempit untuk bertemu langsung dengan para warga.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menjelaskan, bahwa mekanisme pendataan Sayang Warga dilakukan oleh sekitar 28.848 kader yang didampingi petugas pendamping wilayah dengan empat cakupan kegiatan.
Yakni, pendampingan bayi stunting, ibu hamil, ibu melahirkan dan nifas serta survei rumah sehat.
"Sehingga kepada para kader yang saya hormati dan saya cintai, saya harap penggunaan aplikasi ini bukanlah menjadi sebuah beban baru. Akan tetapi menjadi semangat baru untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," kata Rini Indriyani.
Seperti yang seringkali disampaikan Wali Kota, Rini Indriyani menyebut, Surabaya tidak akan menjadi kota hebat tanpa partisipasi dari masyarakatnya. Ia berharap, dengan adanya aplikasi yang dikelola bersama ini, dapat menjadikan Surabaya menjadi kota yang semakin luar biasa.
"Sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami karena dalam membangun Kota Surabaya ini, kita dapat bekerja sama dengan orang-orang yang bekerja dengan tulus hatinya, dengan ikhlas, dan pantang menyerah. Dan luar biasanya, kinerja para kader ini tampak secara nyata," tuturnya.
Baginya, manfaat dari keberadaan aplikasi ini tentu diharapkan tidak hanya mampu membantu pendataan terkait stunting. Tetapi, kedepannya juga dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap penanganan masalah yang ada di Kota Surabaya.
"Semoga adanya launching aplikasi Sayang Warga ini dapat menjadi momentum besar yang menandai adanya gerakan bersama yang sinergis untuk mewujudkan kesejahteraan Kota Surabaya," imbuhnya.
Di waktu yang sama, Anisah adalah satu di antara kader kesehatan di Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya. Seusai program Sayang Warga ini diluncurkan, ia pun bersama para kader yang lain langsung terjun melakukan pendataan ke warga.
Baca Juga: Pemerintah Kota Surabaya Gelar Operasi Pasar sampai 28 Januari 2022
"Kita sudah ada sosialisasi sebelumnya di Puskesmas Kebonsari. Jadi aplikasi itu sudah diterangkan kepada para kader. Dan untuk programnya sendiri, juga sudah kita sudah coba," kata Anisah.
Menurut Anisah, aplikasi Sayang Warga tersebut lebih memudahkan kader melakukan pendataan ke masyarakat. Apalagi, data informasi yang disampaikan melalui aplikasi ini secara langsung terkoneksi ke Pemkot Surabaya.
"Harapannya dari aplikasi ini, warga Surabaya bisa lebih banyak yang terbantu. Dan, dari pihak RT/RW juga lebih cepat mengetahui status warganya sendiri," pungkasnya.
Sebagai diketahui, aplikasi Sayang Warga dapat diakses melalui laman website https://sayangwarga.surabaya.go.id/sayangwarga. Setiap kader yang telah ditunjuk oleh kelurahan, memiliki akun sebagai dasar login untuk mengisi form pendataan pada aplikasi tersebut.
Adapun intervensi yang menjadi prioritas sasaran program ini adalah warga dengan permasalahan sosial dan kesehatan yang ditemukan. Di antaranya, calon pengantin wanita dengan permasalahan gizi, ibu hamil dengan risiko tinggi, ibu bersalin dengan risiko tinggi, ibu nifas dengan risiko tinggi, bayi dengan risiko tinggi, hingga balita stunting.
Baca Juga: Wujudkan Masyarakat Aman dengan Community Policing, Simak Pengertian dan Manfaaatnya!