Sonora.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyambut baik berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam melakukan terobosan terkait program vaksinasi dan pemulihan ekonomi.
Hal ini disampaikan Mendagri dalam pengarahannya pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Perangkat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP), di Hotel Merusaka Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (27/1/2022).
“Saya melihat perubahan berapa kali datang ke Bali. Pada saat awal-awal pandemi, pada saat puncak kasus pandemi, sepi betul. Jadi mulai sedikit agak recover sekarang-sekarang,” katanya.
Mendagri menjelaskan kondisi riil perubahan-perubahan yang terjadi di Bali selama pandemi Covid-19. Dalam amatannya, ketika terjadi Covid-19, tingkat okupansi hotel-hotel yang ada di Bali sangat rendah, sehingga banyak yang ditutup, bahkan dijual.
Sebab, segmentasi hotel-hotel di Bali yaitu para turis mancanegara yang selama lockdown memang dilarang bepergian oleh negaranya.
Tentu saja, kondisi itu kemudian membuat pemerintah pusat berusaha keras untuk membantu Bali agar kembali pulih setelah terimbas pandemi. Adapun salah satu upayanya yakni melalui program vaksinasi. Mendagri pun mengapresiasi percepatan vaksinasi di Bali.
“Bali kecepatan vaksinasinya yang sangat tinggi, nomor dua setelah Jakarta. Tapi Jakarta dibantu oleh pemerintah pusat, dikeroyok ibu kota oleh kekuatan-kekuatan pusat, sementara di Bali ini lebih banyak mandiri,” jelasnya.
Mendagri menilai keberhasilan ini karena Gubernur Bali membuat satu terobosan yang bisa dijadikan model bagi daerah lain, yakni dengan melaksanakan vaksinasi berbasis administrasi pemerintahan, khususnya banjar. Dengan cara itu, proses vaksinasi menjadi lebih cepat dan aman.
“Administrasi pemerintahan (banjar) itu paling cepat dan paling aman. Kenapa? Karena vaksinasinya dibagi di banjar. Petugas vaksinatornya dibagi, kemudian yang melakukan sosialisasi mendekati masyarakat adalah pengurus kampung, pengurus banjar, yang dia persis tahu siapa-siapa warganya masing-masing dan bisa memberikan penjelasan, sehingga resistensi/penolakannya rendah,” tuturnya.
Baca Juga: PHRI Badung Dukung Pemprov Bali Perjuangkan Kemudahan Wisman Masuk Bali