2. Memiliki wajah yang lembut
Hal ini mungkin sedikit mengejutkan Anda. Namun pria yang memiliki wajah lebih lembut atau tidak terlalu maskulin acap kali memiliki sperma yang lebih sehat dan kuat.
Dalam sebuah penelitian pada 2014 yang dilakukan oleh peneliti asal Spanyol dan Finlandia, ditemukan bahwa pria yang memiliki wajah yang dinilai jantan, lebih lebar dan lebih luas, cenderung memiliki kualitas air mani yang lebih buruk daripada pria berwajah feminin.
Penjelasan teoretis yang paling mungkin disebut dengan "hipotesis trade-off". Sederhananya, pria memiliki jumlah energi tetap yang tersedia untuk dicurahkan pada sumber daya reproduksi dan harus didistribusikan ke sejumlah komponen yang berbeda.
“Jadi, jika seorang pria mengkonsumsi lebih banyak sumber daya untuk produksi air mani, ia mungkin memiliki lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk mengembangkan ciri-ciri seksual sekunder yang menarik, seperti maskulinitas wajah,” menurut Dr. Jukka Kekäläinen selaku penulis studi tersebut.
Baca Juga: Semburan Sperma Lemah Mempengaruhi Kehamilan? Ini Kata Dokter Boyke
3. Suara tidak terlalu dalam
Menurut sebuah penelitian oleh University of Western Australia, meski suara bernada rendah dan dalam terlihat lebih menarik di mata wanita, namun ternyata pria dengan suara seperti itu justru memiliki kualitas sperma yang lebih buruk.
Tak hanya itu, konsentrasi atau kekentalan sperma mereka juga lebih rendah dalam ejakulasi.
Menurut penulis studi Dr. Leigh Simmons, alasan dari hal tersebut kemungkinan besar dikarenakan tingkat hormon testosteron yang dapat memengaruhi kesuburan pria. Testosteron dikaitkan dengan fitur wajah yang lebih maskulin dan suara yang lebih rendah, tetapi sebenarnya dapat menekan produksi sperma.