Yang terakhir ada air mata emosional yang biasanya dipicu oleh perpisahan, lelucon yayng sangat lucu, atau momen sangat membahagiakan.
Air mata yang mengiritasi dan emosional dibuat di saluran air mata, atau kelenjar lakrimal.
Berdasarkan riset psikologi klinis, terdapat perbedaan tampilan antara air mata sedih dan senang jika dilihat dari mikroskop.
Baca Juga: Viral! 5 Fakta Cerita Asli Film Layangan Putus, Aurel Sampai Nangis!
2. Perempuan menangis lebih banyak dibandingkan laki-laki
Perempuan biasanya menangis sekitar dua hingga empat kali sebulan, sementara laki-laki mungkin menangis setiap dua bulan sekali.
Penelitian salah satu psikolog menemukan bahwa perempuan menangis lebih lama daripada laki-laki.
Sejumlah 66 persen laki-laki mengatakan mereka menangis dalam durasi waktu yang singkat, yakni kurang dari 5 menit.
Sementara itu 45 persen perempuan mengatakan hal yang sama.
Hanya 24 persen laki-laki yang menangis selama 6 hingga 15 menit dibandingkan dengan 38 persen perempuan.
3. Laki-laki sering merasa bingung ketika dihadapkan dengan perempuan menangis
Para peneliti mengatakan kalau laki-laki tidak sepenuhnya memahami reaksi sedih yang sering dilakukan perempuan.
Meskipun hasil penelitian ini belum bisa dibuktikan secara masif, namun kemungkinannya akan seperti itu.
4. Menangis dapat menyatukan orang-orang
Teori en mode menemukan bahwa alasan orang menangis adalah karena ini ada hubungannya dengan 'koneksi antar manusia'.
Terkadang kita mudah terrangsang ketika melihat seseorang mengeluarkan air matanya, mulai dengan menanyakan 'kenapa', itu sudah menunjukkan seberapa reaktifnya manusia terhadap tangisan.
Air mata juga membantu kita mengenali ketika sesama manusia membutuhkan perhatian ekstra dan membentuk suatu ikatan.
Baca Juga: Jangan Dibikin Sedih, 5 Zodiak Ini Terkenal Paling Mudah Menangis