Surabaya, Sonora.ID - Hari ini, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menggelar acara "Peletakan Batu Pertama Pembangunan Mini Twin Tower FH & FEB UWKS" yang dihadiri oleh berbagai undangan, Selasa (02/02/2022).
Ketua Pembina Yayasan Wijaya Kusuma, Prof. dr. H.R. Soedarso Djojonegoro dalam sambutannya menyampaikan bahwa dua tower itu nantinya akan digunakan oleh Fakultas Hukum (FH) serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
"Berawal dari 39 tahun yang lalu. Yayasan Wijaya Kusuma telah berhasil meningkatkan tampilan kampus yang diawali dengan hanya sebuah bangunan SD Inpres saja menjadi kampus yang elok menjadi Twin Tower atau Green Tower di daerah Dukuh Kupang ini," kata Soedarso Djojonegoro.
Ia menyampaikan bahwa dalam konsep pembangunan harus tetap memasukkan dan mempertahankan nuansa arsitektur Mojopahitan, dan utamanya melalui peningkatan mutu pendidikan Perguruan Tinggi (PT).
Baca Juga: Selama 2021, Aplikasi WargaKu Surabaya Sudah Terima 11.316 Pengaduan
"Dibarengi dengan meningkatnya mutu dan berkembangnya pendidikan universitas melalui akreditasi tingkat A untuk tiga fakultas dan akreditasi tingkat B. Kita tetap akan mengikuti dan mempertahankan nuansa arsitektur Kemojopahitan yang telah terukir didalam green tower. Ditambah pernik baru sebagai wujud upaya memelihara serta mengembangkan kampus berwawasan Budaya Ke Mojopahitan," ujar Soedarso Djojonegoro.
UWKS yang berlokasi di Jl. Dukuh Kupang XXV/54 Surabaya ini selanjutnya dalam 260 hari kalender akan kejar target penyelesaian pembangunan tower dan diharapkan selesai pada November 2022.
"Masa pembangunan 260 hari kalender berarti kurang lebih 8 setengah bulan dan diharapkan pada bulan November 2022 bangunan ini sudah akan berdiri kokoh megah cantik. Dan memanfaatkan momentum sejarah kepahlawanan arek arek Suroboyo tahun 1945. Dan pada tanggal 10 November 2022 akan saya resmikan mini tower untuk dimulai kerjanya," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan bertambahnya sarana pendidikan ini maka Yayasan UWKS telah berusaha menunjang pelaksanaan dan peningkatan proses belajar mengajar.
"Untuk selanjutnya adalah tugas rektor, dekan dan jajarannya serta seluruh civitas akademika untuk terus meningkatkan mutu, pergiat program belajar merdeka di kampus merdeka termasuk bidang pertukaran mahasiswa serta dosen mancanegara. Dengan kerja lebih giat lagi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan UWK bisa menjadi mercusuar pendidikan penelitian dan pengabdian masyarakat di persada nusantara dan semakin mekar semerbak dan berjaya di sepanjang masa, dengan moto, kerja kerja kerja," tegas Soedarso Djojonegoro.
Sementara itu, Rektor UWKS. Prof Dr H Widodo Ario Kentjono menambahkan bahwa FH dan FEB memerlukan ruangan yang baru dan lebih baik.
Melalui dua bangunan mini twin tower yang didesain dan merupakan kelanjutan tower kedua dan sebelum tower ketiga dengan luasan 5.000 m2 dibangun 6 lantai dilengkapi lift.
Baca Juga: Temuan Kasus DBD, Dinkes Surabaya Lakukan Penyelidikan Epidemiologi
Beradaptasi dengan pandemi sehingga lobby dibangun terbuka, berbeda dengan sebelum pandemi.
Selain itu juga dilengkapi perpustakaan modern, ruang kuliah yang simple tapi tetap modern.
Lobby tidak meninggalkan budaya Majapahit dan mengutamakan desain yang berbudaya. Selain itu, dua prodi internasionalisasi dan doktoral (S3) di bidang hukum juga membutuhkan tempat yang prestise.
"Dunia pendidikan di Perguruan Tinggi terus berkembang. Mahasiswa kita makin banyak, ilmu pelajaran dan teknik yang mutakhir harus kita kuasai. Oleh karena itu kami memandang perlu untuk menambah ruangan khususnya untuk FH dan FEB karena kami menyadari, dua fakultas ini makin lama makin banyak peminatnya sehingga kami memandang perlu menambah ruangan lagi. Gedung baru dilengkapi teknologi mutakhir dan pembelajaran pendidikan mahasiswa terus mengikuti perkembangan dunia pendidikan agar tidak tertinggal," kata Rektor Widodo Ario Kentjono.
Sementar itu, selama pandemi ini disampaikan beberapa mata kuliah bisa dilakukan secara blended daring.
Tapi ada yang diwajibkan datang misalnya berkaitan kompetensi bidang kedokteran. Hampir 28 prodi, khususnya semester 7 keatas harus datang berkaitan dengan diskusi, presentasi dalam rangka meningkatkan kompetensi lulusan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Dampingi Warga Manfaatkan Lahan BTKD Demi Perkuat Ketahanan Pangan