Kemudian Sekolah Islam Athirah, Institut Teknologi & Bisnis Kalla, PLTA Poso Energy, Bumi Mineral Sulawesi dan Malea Hydropower.
Dari generasi ke generasi, perusahaan pun terus bertambah. Namun, bukan sekadar mau dapat untung, melainkan untuk mempelajari dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Semuanya pun related dengan bisnis yang ada. Kita sudah punya perusahaan konstruksi jalan, maka kita butuh bahan bakunya, didirikanlah PT Bumi Sarana Utama (Kalla Aspal)," jelasnya.
Bisnis yang menjadi values dari KALLA, bagaimana bisa membantu masyarakat.
"Kita juga menjawab kebutuhan masyarakat yang waktu itu Makassar sudah menjadi kota maju, tetapi belum memiliki mal. Makanya kita bikin mal pertama di Indonesia Timur, yaitu Mal Ratu Indah. KALLA selalu ada keinginan melayani masyarakat untuk tumbuh bersama," tuturnya.
Mengacu pada desain logo 70 tahun KALLA, angka "7" sendiri melambangkan anak panah yang terus melesat untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dan impian KALLA dalam membangun bangsa.
Baca Juga: Langgeng Sampai Mati! Tanaman Ini Bisa Bikin Suami Istri Selengket Perangko Menurut Primbon Jawa
Anak panah ini juga melambangkan salah satu nilai nilai Lebih Cepat-Lebih Baik dari nilai Jalan KALLA yang berarti semangat inovatif-solutif dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
Anak panah yang diletakann dipinggir/samping angka "0" menunjukkan bahwa setiap langkah dan dan aktivitas yang dilakukan oleh KALLA senantiasa membawa visi dan misi yang besar dan mulia bagi kesejahteraan bangsa.
Kemudian, angka "0" melambangkan visi dan misi KALLA yang telah menjadi arus utama setiap perusahaan dalam bergerak dan bertumbuh. Visi dan misi ini kemudian diformulasikan bahwa KALLA terus berproses menjadi kelompok bisnis terbaik di Indonesia dan menjadi panutan.
Baca Juga: Fantastis! Realisasi PNBP Sektor Minerba Tahun 2021 Sebesar 192,2%