Sonora.ID – Banyak pasangan yang melakukan seks oral sebagai sesi foreplay karena dapat merangsang dan meningkatkan gairah pasangan sebelum klimaks.
Bagi para wanita, seks oral dapat membantu merangsang cairan lubrikasi keluar secara alami dari vagina. Sehingga penetrasi dapat lebih mudah dan tidak menyakitkan.
Namun, banyak orang yang tidak mengetahui risiko yang dapat ditimbulkan dari seks oral. Ada hal-hal penting yang perlu diketahui sebelum melakukan seks oral.
Seks oral merupakan kegiatan yang melibatkan mulut dengan daerah genital yang dilakukan dengan pasangan.
Baca Juga: Coba Seks Oral Agar Hubungan Makin Panas, tapi Amankah untuk Bumil?
Keamanan seks oral lebih aman dibandingkan dengan seks yang melibatkan kelamin dengan kelamin. Meski begitu, risiko tertular penyakit tetap ada.
Saat melakukan seks oral, pasangan berpotensi terkena human papillomavirus (HPV) jika dilakukan dengan orang yang terinfeksi HPV. Pada umumnya, orang yang memberi seks oral lebih berisiko terkena HPV karena ia berhadapan langsung dengan cairan genital.
HPV yang diperoleh saat melakukan seks oral merupakan faktor utama yang bisa menyebabkan kanker tenggorokan dan mulut. Selain itu, juga berisiko tertular HIV jika melakukan seks oral dengan pengidap HIV, walau risikonya kecil.
Selain HPV dan HIV, risiko penyakit lain yang bisa ditularkan dari seks oral adalah:
Risiko Anda bisa tertular penyakit-penyakit di atas jika melakukan seks oral dengan orang yang mengidap penyakit tersebut, dan terutama jika tidak memakai alat pelindung, seperti kondom.
Penyakit seperti hepatitis B dan infeksi HPV bisa dihindari dengan menerima vaksinasi dan menghindari perilaku seks berisiko.