Tanpa disadari, omongan seperti ini akan merusak mindset yang mendengar ucapan tersebut.

Mereka akan mulai bertanya-tanya dan merasa bahwa omongan dari orang lain itu benar adanya.

Baca Juga: Cerita di balik Buku 'Your Mind Your Destiny'. Arvan Pradiansyah: Merupakan Panggilan Tuhan

Padahal, setiap kebutuhan satu kepala keluarga itu selalu berbeda dan tidak dapat disamakan.

Jika yang mendengarkan omongan tersebut tidak punya prinsip kuat, maka mindset mereka pun akan berubah dan mengikuti ujaran orang lain.

Tanpa ragu, mereka akan membeli barang-barang, seperti mobil atau rumah untuk menujukkan eksistensinya dan memberikan pembuktian pada omongan orang lain.

Hal ini tentu tidak akan berujung baik karena omongan orang lain tidak akan pernah ada habisnya.

Bahkan, Ryan mengatakan bahwa omongan orang lain bisa menghancurkan mental yang mendengarnya secara perlahan.

"Akhirnya, mental kita down, (karena) dihancurkan dari dalam," ujar Ryan.

Banyak sekali yang mengalami hal seperti ini dan berujung mendapatkan utang di kemudian hari karena menuruti perkataan orang lain.

Pada kenyataannya, omongan orang lain tidak perlu didengarkan sama sekali karena mereka bukan anggota keluarga inti.

Ketika seseorang sudah berada di situasi sulit, orang lain tidak akan merasakannya. Tetapi, kamu dan sekeluarga bisa jadi korban permasalahan finansial akibat omongan orang lain.

Baca Juga: Ini 5 Mindset Seseorang yang Memiliki Mental Entrepreneur, Catat!