Sonora.ID - Indonesia tengah mengalami fenomena peningkatan harga minyak goreng yang akhirnya bermuara ke berbagai masalah, salah satunya adalah kelangkaan.
Kelangkaan ini diakibatkan oleh rasa khawatir seseorang akan kenaikan harga barang sehingga ia membelinya dalam jumlah banyak dan saat harganya belum mengalami kenaikan secara formal (panic buying).
Berbicara tentang kenaikan harga minyak goreng tersebut maka fenomena ini bisa dilihat dari sisi sosial masyarakat dan tren global.
Hal ini diulas dalam siaran bertajuk 'Minyak Goreng Langka...Kebijakan Satu Harga Berdampak Panic Buying' yang mengudaradi Radio Smart FM (6/2/2022).
Muji selaku ekonom dari universitas di Palembang mengatakan kalau fenomena minyak goreng ini perlu dilihat secara menyeluruh, dari hulu ke hilir, tidak bisa dilihat secara parsial.
Perilaku panic buying konsumen Indonesia juga menjadi fenomena menarik menurutnya.
Secara definisi panic buying adalah perilaku belanja konsumen yang didorong oleh kehawatiran dan ketakutan akan ketersediaan barang.
Baca Juga: Kelangkaan Stok Minyak Goreng, Wali Kota Sebut Bukan di Makassar Saja
Alasan ketakutan ini bisa dilihat dari banyak faktor, salah satunya perilaku kawanan.
"Perilaku kawanan ini sering terjadi di Indonesia seperti saat booming batu cincin, tanaman hias, itu mendorong orang membeli, termasuk minyak goreng ini".