Adanya peningkatan harga membuat masyarakat berspekulasi akan kelangkaan barang tersebut sehingga ini mendorong seseorang untuk membeli dalam jumlah banyak.
Panic buying biasanya juga ditandai dengan membeli dalam jumlah yang banyak atau membeli lebih dari kebutuhan hingga akhirnya terjadi penimbunan.
Dari sisi hulu, peningkatan harga ini berkaitan dengan harga minyak di tingkat dunia.
Peningkatan di tingkat dunia akan memengaruhi minyak di ranah domestik dan akan mendorong produksi untuk ekspor sehingga bisa terjadi kelangkaan di domestik.
Sementara itu, Anung selaku dari GAPKI melihat minyak nabati di dunia sedang mengalami peningkatan pesat akibat Covid-19 yang mulai mereda.
Baca Juga: Operasi Pasar Murah Minyak Goreng Hadir di 5 Titik Pasar Tradisional Kota Medan
Ini memengaruhi kebutuhan akan minyak nabati kembali meningkat, sementara itu 48 persen kebutuhan dunia akan minyak nabati bergantung pada Indonesia.
"Jadi sebenarnya tidak perlu khawtair kekurangan minyak goreng karena produksinya cukup tinggi. Ini tinggal bagaimana pemerintah mengatur penggunaan tersebut," ujar Anung.
Permasalahannya adalah industri hilir ini berkembang pesat saling bersaing untuk produksinya masing-masing.
Arung menambahkan, "harga yang tinggi akibat patokan global ini juga merupakan anugerah bagi Indonesia karena dapat meningkatkan devisa negara".