Kejadian itu membuat korban jatuh ke telaga. Korban diduga tidak bisa berenang sehingga langsung tenggelam.
"Diduga korban tidak bisa berenang. Kita lakukan pencarian dengan penyelaman," ungkap Ari.
Sementara itu, Kapolsek Plaosan, AKP Muhammad Munir Palevi, menambahkan jika kecelakaan air tersebut terjadi di sebelah selatan pulau Telaga Sarangan.
Jenazah Darmin ditemukan sekitar pukul 21.45 WIB. Jasadnya berhasil dievakuasi dari dasar telaga.
Pencarian korban tenggelam melibatkan puluhan personil BPBD, Tagana, dan masyarakat setempat.
Terhitung lebih dari 20 speedboat yang turut membantu dalam proses pencarian korban.
Dalam proses pencarian korban tenggelam tersebut, sempat terjadi perbedaan pendapat antara masyarakat desa setempat dengan para jurnalis. Hal itu dikarenakan masyarakat setempat menghendaki kasus laka itu privasi, siapa saja tidak diperkenankan memvideokan atau memfoto. Namun, setelah diberi pengertian, akhirnya masyarakat memaklumi hal tersebut.
Wisatawan berharap, keamanan dan keselamatan wisatawan bisa lebih diperhatikan kembali untuk meminimalisir jatuhnya korban.
Salah satu wisatawan asal Bojonegoro, Totok, menyoroti minimnya kemanan dari sisi keselamatan wisatawan.
Baca Juga: 2 Korban Tenggelam di Pantai Anging Mammiri Ditemukan Meninggal Dunia
"Sarangan kalau keamanan sudah ada Pos Polisi, tapi soal keselamatan wisatawan dan pelaku wisata tidak ada tim penyelamatan yang mendirikan pos-pos di pinggir telaga."
"Jadi kalau ada musibah di Telaga Sarangan, semua serba kasep (terlambat), sudah jatuh korban," kata Totok.
Ia berharap Pemkab Magetan memberi perhatian lebih terhadap hal ini karena wisatawan sudah memberi kontribusi saat berwisata.
"Paling tidak, Sarangan butuh tim penyelamat di beberapa Pos Keselamatan," pungkas Totok.