Pontianak, Sonora.ID - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan, saat ini kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalbar sedang meningkat.
Diakuinya, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalbar berada di atas 100 kasus per hari. Untuk itu, sesuai arahan Presiden untuk penanganan Covid-19, maka vaksinasi harus dipercepat dan penggunaan masker harus diperketat
“Kalbar ini kan sekarang ini sedang padat padatnya orang Imlek pulang, kasus kita sudah di atas 100 per hari. Arahan Presiden percepat vaksinasi dan perketat prang harus pake masker. Dua hal ini yang bisa mencegah fatalitasnya dan mengurangi penyebaran,” kata Sutarmidji, pada Senin (7/2).
Ia menjelaskan, stok vaksin di Kalbar jika dijumlahkan dari semua kabupaten kota berjumlah 101.008.000 vaksin. Oleh karena itu, Sutarmidji meminta untuk semua masyarakat yang belum vaksin bisa segera divaksin.
Baca Juga: Gawat, Menko Marves Sampaikan Kabar Buruk, Luhut: PPKM Level 3 Akan Digelar
“Vaksin di Kalbar ini kalau dijumlahkan kabupaten kota kita punya 101.008.000 vaksin stoknya. Jadi cukup sekali. Yang mau booster boleh umur berapa pun asal sudah dua kali dan enam bulan. Jadi tidak ada batas lagi,” terang Sutarmidji.
Sementara itu, Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kalbar, Harisson mengungkapkan, tercatat pada tanggal 6 Februari 2022, ada 103 orang terkonfirmasi Covid-19.
“Jadi untuk Kalbar ini kasusnya terus meningkat. Terakhir pada tanggal 6 Februari ada tercatat ada 103 orang yang tekonfirmasi Covid-19. Itu dari pemeriksaan 1.363 sampel jadi positivity ratenya itu sudah 7,56 persen itu sudah lebih dari 5 persen batas yang harus diwaspadai,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk menekan penyebaran kasus Covid-19, maka Satgas Kabupaten Kota harus bisa melakukan tracing dan testing untuk mengetahui masyarakat yang positif.
“Perlu saya tambahkan untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 ini yang menurut saya sudah masuk ke Omicron bahwa satgas kabupaten kota itu harus benar-benar dapat mengisolasi orang-orang yang positif. Satgas harus melakukan tracing dan testing untuk mengetahui orang yang positif,” tegasnya.
Baca Juga: Kasus Melonjak, PTM Terbatas 50 Persen Kembali Berlaku di Palembang
Ia menilai saat ini Satgas Kabupaten Kota kurang dalam melakukan tracing dan testing sehingga dikhawatirkan ketika ada orang yang positif bisa menyebarkan kepada lansia yang memiliki komorbid maupun kepada anak-anak.
“Saya lihat banyak kabupaten kota yang malas melakuakn tracing dan testing. Yang kita takutkan itu kalau nanti lansia komorbid dan juga pada anak-anak tertular, ini sangat berat dan bisa fatal. Jadi satgas kab kota harus giat melakukan tracing dan testing supaya kalau ada yang postif bisa langsung diisolasi sehingga tidak terjadi penyebaran,” pungkas Harisson.