Solo, Sonora.ID - Warga yang akan menikmati gemerlap ribuan lampion dan lampu warna-warni Imlek siap-siap gigit jari selama seminggu ke depan.
Hal itu dikarenakan ribuan lampion Imlek yang mewarnai Balai Kota Solo dan Pasar Gede Solo awalnya direncanakan menyala hingga tanggal 15 Februari 2022 mendatang.
Namun rencana tersebut gagal dikarenakan adanya pemberitahuan mendadak dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengenai lampion yang terpaksa tidak dinyalakan saat malam hari.
Jadi, kemungkinan, Balai Kota Solo dan Pasar Gede Solo yang biasanya dipadati masyarakat, dipastikan tak akan ramai lagi.
Gibran mengungkapkan, keputusan pemadaman lampion seelama satu minggu tersebut diambil mengingat adanya lonjakan terhadap kasus Covid-19 di Kota Solo.
Baca Juga: Tepat di Hari Imlek, Lampion Harimau Air di Balai Kota Solo Malah Ambruk
"Seminggu ini lampion imlek kita matikan dulu ya," ujar Gibran usai menghadiri Rakor Satgas Penanganan Covid-19 Pemkot Surakarta, Senin (7/2/2022).
Adanya festival ini diyakini menjadi salah satu penyebab munculnya kerumunan masyarakat saat malam tiba, karena banyak yang foto-foto.
"Kita evaluasi seminggu ini dulu. Tenang aja, nggak usah panik. Fatality ratenya masih sangat rendah," aku dia.
"Wis bisa dibatasi, bismillah," jelasnya.
Di sisi lain, keputusan mematikan lampion ini tidak membuat Gibran melarang pedagang kaki lima (PKL) untuk tetap berjualan di sekitar lokasi.
Gibran hanya menyarankan masyarakat dan PKL untuk tidak berkerumun.
"Ya saya saran kan jangan berkerumun. (PKL) Itu juga, nanti kita evaluasi lagi masih diperbolehkan berjualan," jelas dia.
Baca Juga: Macet Di Kawasan Pasar Gede Solo, Imbas Warga Menonton Lampion