Solo, Sonora.ID - Tidak hanya berdampak kepada manusia, pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak akhir tahun 2019 juga membuat satwa terkena imbasnya.
Seperti yang dialami satwa di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
Beruntung, satwa-satwa di TSTJ bisa bertahan hidup di tengah pandemi yang berkepanjangan.
Bimo Wahyu Widodo selaku Direktur TSTJ, mengatakan jika terdapat kurang lebih 400 satwa di Jurug Solo Zoo yang mampu bertahan hidup di tengah gempuran pandemi, Rabu (9/2/2022).
Menurut Bimo, pemetaan melalui manajemen resiko menjadi rahasia bagi TSTJ dalam menjaga keberlangsungan hidup satwa-satwa di dalamnya.
Pada tahun 2019, Bimo bersama sejumlah pihak terkait sudah melakukan persiapan dengan memikirkan kemungkinan terburuk mengenai apa yang bisa membuat TSTJ tidak beroperasi atau tutup. Salah satunya yaitu terjadi penularan penyakit dari manusia ke hewan ataupun sebaliknya.
Baca Juga: Satwa Baru, Kebun Binatang Surabaya Bersiap Sambut Natal & Tahun Baru
"Salah satunya adalah Jurug bisa tutup kalau ada penularan penyakit dari manusia ke hewan ataupun hewan ke manusia," jelasnya.
Tidak terduga, di tahun 2019 terdapat Covid-19 yang menyerang, beruntungnya TSTJ sudah melakukan persiapan.
"Lha ternyata beneran, kita nggak membayangkan ada Covid-19. Jadi Alhamdulilah secara manajemen siap," ujar Bimo.