"Batuan andesit bisa ditemukan sebagai tubuh intrusi di dalam Bumi yang kemudian terangkat dan tersingkap di permukaan, atau bisa juga sebagai bongkah dalam breksi vulkanik (bekas aliran lahar) yang tersebar banyak di pulau Jawa," jelas Chusni seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (9/2/2022).
Adapun batu tersebut tersusun dari mineral utama, seperti feldspar, piroksin, yang kadang kala disusun pula oleh kuarsa serta horblenda.
Baca Juga: Alasan Ganjar Pranowo Tak Hadir di Peresmian Pasar Legi Solo
Chusni menambahkan bahwa karakteristik batu andesit biasanya keras dan kompak dengan kuat tekan lebih dari 500 kg per cm kuadrat, sedangkan berat jenis batu mencapai 2,3 sampai 2,8 gram per cm kubik.
Selain itu batu andesit juga memiliki tingkat aus dan serapan air batu relatif rendah, sehingga sangat cocok digunakan sebagai fondasi bangunan bertingkat.
"Selain itu, batuan ini juga dipakai untuk landasan jalan, landasan jalur pesawat, pemecah gelombang, tonggak jalan," imbuhnya sambil menjelaskan fungsi batu andesit.
Batu andesit juga kerap ditemukan pada artefak, seperti menhir, punden berundak, batu lumpang, batu candi, serta lingga dan yoni.
"Keberadaan batuan ini yang luas terdapat di Jawa khususnya, serta kekuatan yang baik sehingga banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan," ucap Chusni.
Baca Juga: Minta Dukungan Ganjar Pranowo, Tim Basket Milik Gading Marten Siap Mewakili Jawa Tengah di IBL 2022