Bandung, Sonora.ID - Rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali jadi bahan perbincangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Dirjen Perkeretaapian dan Dinas Perhubungan.
Perlintasan Ciroyom merupakan salah satu titik lokasi jalur KCJB yang menjadi fokus pembenahan.
Direktur Prasarana Perkeretaapian, Harno Trimadi menjelaskan, jika KCJB ini sudah difungsikan, maka setiap 10-15 menit sekali kereta akan sering melintas di daerah Ciroyom. Padahal, secara geografis, daerah Ciroyom termasuk titik yang padat lalu lintas.
"Ciroyom itu medannya menurun. Kalau durasi kereta yang lewat akan sesering itu, bisa menyebabkan banyak dampak negatif. Rencananya, kami akan membangun flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) di tahun depan," jelas Harno, seperti dikutip dari siaran pers Humas Pemkot Bandung yang diterima Sonora Bandung, Jumat (11/2/2022).
Baca Juga: Lebih dari 21 Ribu Masker Medis Siap Didistribusikan Ke Sekolah-Sekolah yang Ada di Kota Bandung
Selain itu, kata Harno, permasalahan di Ciroyom bukan hanya dari faktor medan, tapi juga termasuk daerah rawan banjir. Padahal, kereta api cepat sangat riskan jika melalui titik bajir.
"Untuk menangani permasalahan ini, kami juga berencana untuk membuat drainase dengan mencari titik sungai terdekat sebagai tempat pembuangan air berlebihnya," kata Harno.
Menurutnya, dua proyek pembenahan KCJB ini akan didiskusikan lebih matang demi memberikan solusi terbaik untuk pengguna kereta api serta masyarakat sekitar yang sehari-hari menggunakan lajur lalu lintas.
"Jangan sampai kereta apinya lancar, tapi jalan menuju stasiun kereta apinya terhambat. Kita juga tidak mau kalau masyarakat jadi terganggu oleh KCJB yang lalu lalang. Belum lagi kereta biasa yang juga melintas," imbuhnya.
Selaras dengan pendapat Harno, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kota Bandung, Tammi Lasmini menyampaikan pentingnya juga untuk menyediakan fasilitas flyover di titik Padalarang.