Sonora.ID – Varian Omicron digadang-gadang menjadi dalang di balik kembali melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Sementara itu, rambut rontok merupakan salah satu efek yang kerap dikeluhkan oleh banyak penyintas Covid-19.
Rambut rontok sebenarnya adalah kondisi yang normal dialami, perlu diketahui bahwa rambut manusia akan mengalami kerontokan setiap harinya sebanyak 50-100 helai.
Namun, apabila kerontokan rambut mencapai lebih dari 100 helai per hari, maka kondisi ini perlu mendapat perhatian lebih lanjut karena mungkin saja disebabkan oleh sebuah kondisi tertentu.
American Academy of Dermatology Association (AAD) menyatakan rambut rontok pasca Covid-19 adalah suatu kondisi yang umum. Pasalnya, demam, penyakit, dan stres dapat memicu kerontokan pada rambut.
Baca Juga: 7 Makanan yang Bisa Mempercepat Pemulihan Covid Omicron saat Isoman
Melansir dari Kompas.com, Dokter spesialis kulit dari Vivaldy Skin Clinic, dr Dedianto Hidajat menjelaskan, kerontokan rambut karena Covid-19 merupakan gejala tidak spesifik dan tidak terjadi pada semua pasien.
Salah satu penyebab kerontokan adalah karena pasien Covid-19 terdapat gejala demam yang tinggi dan adanya stres baik psikis maupun fisik selama menderita Covid-19 dan menjalani isolasi.
"Tanda-tanda kerontokan rambut dalam hal ini disebut sebagai effluvium telogen dalam bahasa medisnya, gejalanya adalah kerontokan rambut yang berlebihan, terutama ketika menyisir, mencuci atau tertinggal di bantal," katanya pada Kompas.com.
Melansir Times of India, rambut rontok yang dialami penyintas Covid-19 sangat berbeda dan sangat intens.
Kerontokan rambut dengan Covid-19 dikatakan terjadi dalam satu atau dua bulan setelah seseorang mungkin pulih.