Kuwur pun mendapat banyak ilmu baru dari pekerjaannya sebagai marshall. "Seperti bagaimana cara mengangkat bendera (flag race) atau cara angkat motor kalau ada pebalap yang jatuh di lintasan serta yang lainnya," katanya.
Marshall lainnya, Erisdayanti mengakui bahwa pekerjaan ini selain memberinya penghasilan, juga untuk mewujudkan mimpinya bisa menonton langsung balapan MotoGP dari tepi sirkuit. Ia bangga bisa ikut berpartisipasi menjadi bagian dari MotoGP.
Kehadiran sirkuit juga membuka lapangan kerja tak hanya bagi Nendi, Wisnu, Kuwur, dan Eris saja. Tetapi juga bagi ribuan warga untuk ditampung bekerja di berbagai kegiatan di Mandalika. Pihak PT Pembangunan Pariwisata Indonesia (PPI) atau dikenal juga sebagai Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tercatat telah merekrut tambahan 533 warga lokal untuk perhelatan MotoGP.
Baca Juga: Ratusan Marshall Lokal Dilatih Khusus untuk MotoGP Mandalika 2022
Berkah juga ikut dirasakan Saebah (56), pemilik warung Rizki di Penujak, Lombok Tengah. Sejak ada kegiatan pembangunan sirkuit, omzet penjualannya meningkat karena para pekerja proyek sering singgah ke warungnya untuk makan siang.
Dibandingkan sebelum adanya sirkuit, pendapatannya biasa saja. "Tentu ini rezeki dan peluang bagi kami untuk terus berusaha dan berjualan," katanya.
Ia menjelaskan dibanding sebelum adanya sirkuit dan event ini, pendapatan yang ia dapat biasa saja. "Saya senang dengan adanya keramaian ini, terima kasih kepada Gubernur Zulkifliemansyah dan Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri serta pejabat lain," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi dalam keterangan persnya di MCI mengatakan, penyelenggaraan tes resmi pramusim MotoGP, 11-13 Februari 2022 memberi manfaat tidak hanya untuk mendongkrak pariwisata.
Namun membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat. “Alhamdulillah, dengan adanya kegiatan tes pramusim MotoGP ini, NTB mendapat berkah. Baik untuk masyarat maupun daerah," kata Yusron.