Pembentukan provinsi ini di nilai sangat positif karena dapat memberikan banyak peluang generasi milenial untuk berkembang lebih jauh dan sejahtera.
"Perlunya pembentukan provinsi Solo Raya untuk memberikan peluang kepada bonus demografi, agar anak-anak itu bisa tumbuh, karena akan ada tempat bekerja yang menjanjikan ke depannya, lebih kepada kesejahteraan," ucapnya.
Menurut salah satu tokoh yang jauh-jauh hari sebelumnya sering menyuarakan pembentukan provinsi Solo Raya itu, sejumlah kepala daerah se-Solo Raya diyakini setuju dengan wacana tersebut.
"Beberapa Bupati/Wali Kota se-Solo Raya itu, secara pribadi semua cocok, cuma tidak bisa bicara banyak, tidak mau bicara keras-keras, kan punya petinggi-petinggi partai," tegas dia.
Namun, para Bupati/Walkota se-Solo Raya tidak berani menyuarakan pedapatnya secara lantang.
"Secara pribadi masing-masing hampir tidak ada penolakan, cocok, cuma tidak punya keberanian menyampaikan apalagi orang politik," ujar Juliyatmono.
Wacana itu diperkuat dengan peta politik Solo Raya yang menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai penguasa politik di Solo Raya.
"Kita lihat dari statistik politik mayoritas PDI Perjuangan, kalau Bu Megawati bilang, jadilah provinsi, selesai," ucap Juliyatmono.
Baca Juga: 400 Satwa Jurug Solo Zoo Bertahan Hidup Selama Pandemi, Begini Penjelasan Manajemen
Juliyatmono juga menambahkan jika kemauan politik Kepala Daerah menjadi satu ganjalan untuk terealisasi pembentukan Provinsi Solo Raya.