"Melalui tourism working group ini kami harapkan dapat menghasilkan satu program yang konkret berdasarkan best practice, dan Indonesia sudah dianggap telah menjalankan best practice dalam menangani COVID-19 dan ini sudah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi," kata Sandiaga.
Tahun ini Kemenparekraf berencana melaksanakan back-to-back kegiatan Tourism Ministerial Meeting (TMM) G20 dengan kegiatan World Tourism Day 2022. Sehingga sinergi yang kuat di internal Kemenparekraf, termasuk sinergi bersama kementerian/lembaga adalah mutlak untuk memperjuangkan kepentingan nasional.
Menparekraf menegaskan peran penting Kemenparekraf yang harus menjadi Consensus Builder. Ide-ide/outcome document yang diterima seluruh negara anggota G20 nantinya harus merujuk pada tiga pilar arahan Presiden, yakni kesehatan yang inklusif, transformasi digital, dan transisi energi.
"Akhirnya, kami percaya bahwa 2022 adalah tahun kebangkitan, tahun yang luar biasa, tahun kepulihan yang akan membuka lapangan kerja luas yang akan menuju Indonesia Emas. Pariwisata akan jadi lokomotif," kata Sandiaga.
"Saya mengajak seluruh stakeholders, untuk berlomba-lomba menggelar perhelatan-perhelatan yang mendukung G20 sebagai bagian dari semangat kita bersama yang mendukung suksesnya penyelenggaraan G20 di Indonesia. Saya mengharapkan dukungan yang aktif dalam pemulihan ekonomi Indonesia, karena penyelenggaraan event akan membuka peluang ekonomi dan ciptakan lapangan kerja," ujar Sandiaga.
Potensi PDB diperkirakan mencapai Rp7,4 triliun dan diharapkan ada 33.000 lapangan kerja baru tercipta.
"Oleh karena itu saya tentu berharap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai pengampu Tourism Working Group agar menjadi lokomotif terhadap pemulihan dari sektor pariwisata terutama MICE," kata Airlangga.
Di kesempatan yang sama turut hadir secara daring, Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili. Ia mengucapkan selamat dan sukses kepada Indonesia yang menjadi Presidensi G20 tahun 2022.
Menurutnya koordinasi dan solidaritas adalah kunci penting bagi semua pihak, terutama negara-negara G20 untuk bersama-sama menuju masa depan. Terutama melewati masa-masa berat selama dua tahun kebelakang akibat pandemi COVID-19.
"Semangat dari G20 yang mengusung slogan 'Recover Together, Recover Stronger' sejalan dengan semangat dari United Nations. UN sap untuk berkoordinasi dan berkolaborasi di semua level," kata Zurab.
Salah satu yang harus diperkuat adalah dalam memperkuat transformasi digital. Dikatakannya hal ini sangat penting karena digitalisasi terbukti mampu mendorong kebangkitan sektor pariwisata.
"Termasuk bagaimana kita bersama mengatasi isu perubahan iklim," kata Zurab.
Hal senada dikatakan Duta Besar Italia untuk Indonesia, Benedetto Latteri. Ia menyampaikan selamat kepada Indonesia yang telah mengambil alih Presidensi G20 Tourism Working Group. Pandemi dikatakannya telah membuat banyak pihak sadar akan pentingnya pariwisata bagi perkembangan ekonomi dan masyarakat.
Ia mengatakan, industri pariwisata dan komunitas lokal harus dapat mengambil kesempatan yang ditawarkan oleh tren baru pengalaman wisata yang berkelanjutan.
"Saya yakin presidensi Indonesia akan mengarahkan aktivitas dari tourism working group dalam cara yang paling efektif untuk mengatasi tantangan dan mengambil kesempatan untuk mendorong kemakmuran, mendorong pembangunan bagi masyarakat kita, serta mengkonsolidasi sektor pariwisata yang ramah lingkungan. Kami siap bekerja sama dalam tugas ini dan saya ucapkan selamat dan sukses akan rencana kegiatan dari tourism working Group," ujar Benedetto Latteri.