NEAR Indonesia mengajak Paras bekerjasama untuk menjadi tamu sekaligus narasumber pada kegiatan Near Meetup.
Bagi Riqi, NFT itu sendiri sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari karena dari dahulu orang-orang sudah senang dalam mengoleksi barang-barang langka yang memiliki value lebih, seperti halnya action figure langka.
“Sekarang hal itu sudah agak tergeser, dimana orang-orang lebih melirik NFT sebagai bahan koleksinya, contoh ada beberapa artis dan atlet dunia mulai melakukan hal itu,” kata Riqi.
Menurut Riqi NFT pada dasarnya adalah sebuah aset digital yang berada dalam jaringan teknologi blockchain, dimana NFT memiliki fungsi sebagai sertifikat keaslian yang secara eksklusif dimiliki oleh seseorang pada dunia digital.
“Secara singkat, NFT dapat dipahami sebagai bagian dari konten aset digital yang berhubungan dengan blockchain,” ungkapnya.
Baca Juga: Yuk Terapkan 5 Tips Berlibur Aman di Tengah Pandemi Covid-19
Dimana pada karya NFT aset tersebut akan diperlihatkan juga informasi tentang siapa pemilik awal, pemilik akhir, hingga penerbit token atau aset digital tersebut.
NFT juga bisa dikatakan sebagai aset yang memiliki potensi begitu besar di masa depan. Sebagai aset yang berkembang dari sistem cryptocurrency, NFT memiliki tujuan, bentuk, dan cara penggunaan yang berbeda dengan aset kripto yang lain.
Riqi sebagai cofounder Paras memberikan gambaran bagaimana menyikapi adopsi NFT asset di Indonesia, bagaimana cara menghindari project yang buruk dan kiat-kiat menyeleksi proyek NFT yang layak diinvestasi
Sementara itu, Agung Djaka Surya leader dari komunitas Near Indonesia menilai jaringan blockchain sendiri tidak hanya soal penjualan dan pembelian koin kripto tapi ada banyak hal yang bisa dieksplorasi.
“Apalagi Near Protokol jika lebih dalam mengenal di ekosistemnya akan ada banyak sekali keuntungan yang di dapat, Near Protokol sendiri terkenal dengan fungsi Proof of Stake (PoS) yaitu sebuah konsep dalam aset cryptocurrency dimana sebagai pengguna bisa menambang atau memvalidasi transaksi aset cryptocurrency sesuai dengan jumlah koin yang dimiliki,” tutupnya.
Baca Juga: Melalui Program Bangga Kencana, Laju Pertumbuhan Penduduk di Sumsel Dipastikan Terkendali