Curhat Babeh Syafii Sopir Angkot M12 Senen-Kota di Masa Pandemi Covid19

16 Februari 2022 13:31 WIB
Syafii (76) sopir angkutan kota M-12 Rute Pasar Senen-Kota menunjukkan uang tarif jasa penumpang di mikrolet miliknya, Rabu (16/2/2022)
Syafii (76) sopir angkutan kota M-12 Rute Pasar Senen-Kota menunjukkan uang tarif jasa penumpang di mikrolet miliknya, Rabu (16/2/2022) ( Jumar Sudiyana - Radio Sonora)

Jakarta,Sonora.Id - Wabah pandemi covid-19 sudah hampir dua tahun melanda di Indonesia dan menghantam roda perekonomian masyarakat khususnya di kalangan menengah ke bawah. Salah satu pekerjaan yang sangat terdampak dari wabah pandemi covid-19 adalah sopir angkutan umum (angkot).

Para pengemudi angkot terkena imbas pandemi karena kurangnya penumpang yang menggunakan jasa angkutan umum yang mereka bawa karena sepinya anak sekolah ataupun pekerja yang biasa mengunakan jasa angkot. Kondisi ini diperparah dengan penerapan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menambah macetnya penghasilan mereka serta angkutan daring/online yang terus menjadi saingan mereka.

Babeh Syafii (76) sudah 45 tahun atau sejak tahun 1976 menjalani profesi sebagai pengemudi angkutan kota dan saat ini ia manjadi sopir Mikrolet M12 Jurusan Pasar Senen - Kota merasakan betul dampak wabah covid-19 terhadap pendapatannya. Dirinya yang sudah merasakan pahit getirnya kehidupan menjadi sopir angkot di Jakarta mengaku pendapatannya merosot tajam. Beruntung ia tidak harus setoran karena kendaraannya sudah milik pribadi.

"Wah jika dibandingkan sebelum covid jauh sekali, sekarang ini dapat 50 ribu saja sudah bersyukur, sebelum wabah covid-19 melanda bisa membawa pulang pendapatan bersih 150-200 ribu. Beruntung mobil ini sudah lunas tidak perlu setoran," kata Syafii kepada Radio Sonora, Rabu (16/2/2022).

Bekerja Keras Demi Kebutuhan Keluarga

Babeh Syafii berharap agar kondisi PPKM seperti ini jangan terus dibiarkan dan dikembalikan seperti sedia kala atau normal karena kondisi ini sangat menyulitkan dirinya dan teman-teman sesama pengemudi angkutan kota untuk mendapatkan penumpang.

Walaupun dalam kondisi sulit ia tetap bersyukur masih bisa menarik angkutan kota, bahkan dari hasil mengemudi angkutan kota ia berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga anaknya sudah bisa hidup mandiri. Dibandingkan teman-teman lainnya saya masih beruntung karena mereka harus setoran ke pemilik angkot sekitar 130-150 ribu perhari.

"Hidup harus selalu bersyukur kepada Allah dalam situasi apapun, karena rezeki sedikit atau banyak tetap harus diterima," tambah Syafii.

Walaupun usianya sudah senja, namun Syafii juga mengikuti perkembangan digital dan melek teknologi. Terkadang karena sepinya menarik penumpang, Syafii selalu menghilangkan rasa jenuh dan waktu luangnya dengan menonton berbagai tayangan acara melalui laman media sosial youtube. Ia mengaku setiap minggu bisa menghabiskan paket data senilai 100 ribu untuk menonton tayangan film, hiburan kesenian hingga lawakan.

"Kalau sambil menunggu penumpang bahkan dirumah sekalipun setelah narik penumpang, saya suka menonton film action James Bond yang dibintangi aktor Roger Moore hingga tayangan hiburan komedi juga suka," tutup Syafii.  

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm