Sonora.ID - Ketegangan kembali memanas karena dipicu oleh beberapa negara yang memasuki kondisi geopolitik.
Terbaru adalah ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan NATO.
NATO adalah singkatan dari North Atlantic Treaty Organization, yang dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara. NATO kerap juga dikenal sebagai Aliansi Atlantik Utara.
Tak hanya Rusia dan Ukraina, beberapa negara lainnya juga akan ikut terdampak dengan adanya perang.
Bahkan, ada sebanyak 14 negara berpotensi bakal terkena imbasnya.
Baca Juga: Contoh Teks Editorial tentang Palestina Beserta Strukturnya
Rusia diyakini akan menyerang Ukraina di mana intelijen Barat mengklaim sekitar 100.000 pasukan sudah berada di wilayah sekitar perbatasan kedua negara.
Di sisi lain, AS dan NATO juga telah mengirimkan pasukan, kapal perang dan jet tempur ke wilayah Laut Hitam karena permintaan Ukraina. Kendati bekas Uni Soviet, Ukraina sekarang merapat ke NATO.
Ketua Kepala Staf Gabungan Militer AS, Mark Milley menyebut perang adalah hal mengerikan. Jika terjadi, hal itu akan membuat banyak korban berjatuhan, begitu juga dari pihak Rusia.
"Jika dilepaskan di Ukraina, itu akan signifikan dan mengakibatkan sejumlah besar korban. Dan bisa Anda bayangkan seperti apa itu di daerah perkotaan yang padat, sepanjang jalan dan sebagainya. Ini akan mengerikan, akan buruk," ungkap Milley, dikutip dari laman yang sama.