Solo, Sonora.ID - Waduk Pidekso yang berlokasi di Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri merupakan waduk yang dalam pembangunannya menelan APBN sebesar Rp 772 miliar. Diharapkan, dengan dibangunnya waduk ini dapat menjadi kunci tahanan pangan.
Menurut Jokowi, waduk yang memiliki kapasitas air 25 juta meter kubik dengan luas 232 hektare (ha) diyakini bisa mengairi 1.500 ha sawah yang ada di Kabupaten Wonogiri.
Menurut Jokowi, pembangunan waduk menjadi kunci bagi Indonesia untuk mencapai kemandirian, kedaulatan dan ketahanan pangan. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Waduk Pidekso mampu menyediakan air baku sebesar 300 liter/detik.
Selain digunakan sebagai irigasi pertanian, Waduk Pidekso digunakan sebagai pengendali banjir, lahan konservasi, dan destinasi pariwisata.
Baca Juga: Rumah Sakit Lapangan Benteng Vastenburg Solo Siap Beroperasi Lagi
Saat ini Air yang menggenangi Waduk Pidekso yang berlokasi di Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri sudah mencapai ketinggian maksimal yakni mencapai titik 185 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Menurut Nur Eko, selaku Project Manager PT PP Bendungan Pidekso, kelebihan air yang terjadi nantinya akan dibuang melalui spillway atau pintu pelimpasan yang mengalir ke Sungai Bengawan Solo. Untuk debit air yang dilimpaskan melalui spillway rata-rata mencapai 0,9 meter kubik per detiknya. Untuk saat ini, tinggi muka air dijaga pada elevasi 185,7. Jika elevasinya melebihi jumlah yang ditentukan, maka dengan sendirinya air akan melimpas melalui spillway.
Debit air maupun elevasi yang terjadi di Waduk Pidekso masih terhitung stabil dan berada dalam batas aman.
Baca Juga: Dulu Merajai Klasemen Vaksinasi, Sekarang Kota Solo Merasakan Sulitnya Cari Vaksin Booster