BI Jabar Sebut Ekonomi Jabar Saat Ini dalam Tren yang Positif

16 Februari 2022 20:45 WIB
Kepala BI Jabar Herawanto saat sambutan di pembukaan Rakorwil Penguatan Sinergi dan Kolaborasi Program TPID dan TP2DD se-Jawa Barat, Rabu (16/2/2022).
Kepala BI Jabar Herawanto saat sambutan di pembukaan Rakorwil Penguatan Sinergi dan Kolaborasi Program TPID dan TP2DD se-Jawa Barat, Rabu (16/2/2022). ( )
 
Bandung, Sonora.ID - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Barat (Jabar) menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Jabar sejak triwulan IV 2021, melonjak sebesar 6,21 persen (year on year). 
 
Demikian dipaparkan Kepala BI Jabar Herawanto dalam sambutannya saat membuka Rakorwil Penguatan Sinergi dan Kolaborasi Program TPID dan TP2DD se-Jawa Barat, Rabu (16/2/2022).
 
"Namun tren positif ini harus dipengaruhi oleh kembali merebaknya Covid-19 varian Omicron. Apalagi pemerintah juga kembali menerapkan sejumlah pembatasan demi menekan penyebaran," kata Herawanto.
 
"Peningkatan kasus omicron yang berlangsung cepat dalam beberapa waktu ini menjadi tantangan baru bagi perekonomian global, nasional, maupun Jabar. Meski demikian, momentum optimisme perekonomian perlu dijaga, mengingat pertumbuhan ekonomi nasional dan Jabar pada tahun 2021 menunjukan perbaikan signifikan," paparnya lagi.
 
Menurut Herawanto, penyebaran virus Omicron terjadi sangat cepat. Bahkan di beberapa daerah peningkatan kasusnya cukup tinggi.
 
"Dengan meningkatnya kasus Omicron akhir-akhir ini kami mulai mengambil kebijakan agar tidak mengubah trajectory ekonomi di Jabar yang saat ini sedang dalam tren positif," ungkap Herawanto.
 
Naiknya pertumbuhan ekonomi di Jabar sejak triwulan IV 2021, lanjut Herawanto, adalah bentuk perbaikan yang signifikan dan menambah optimisme terhadap kondisi perekonomian di wilayah Jabar.
 
 
"Pandemi dan berbagai tantangan apapun perlu kita sikapi dengan bijak. Agar momentum optimisme perekonomian tersebut tetap terjaga dengan baik. Karena hanya dengan optimisme, maka masyarakat akan semakin meningkatkan berbagai transaksi perekonomiannya yang pada gilirannya akan memajukkan dan mengembangkan perekonomian wilayah ini," ujarnya.
 
"Indikator dini kami mencatat, Indeks Keyakinan Konsumen atau IKK masih konsisten berada di atas 100 yang berarti berada pada level optimis dengan posisi awal triwulan pertama 2022 sebesar 105,7," imbuhnya.
 
Herawanto juga memaparkan, bahwa tahun 2022 ini daya beli masyarakat Jabar mulai berangsur pulih. Hal itu terindikasi dengan laju inflasi bulan Januari 2022 yang tercatat sebesar 0,45% (mtm) atau 1,98% (yoy).
 
"Berbagai komoditas atau jasa dalam keranjang core inflation telah mulai yang menunjukkan menguatnya permintaan, disamping tekanan yang berasal dari kelompok valamile foods. Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama agar tekanan inflasi yang terjadi tidak berlebihan, sehingga berdampak pada menurunnya kesejahteraan masyarakat," papar Herawanto.
 
"Pemprov, serta kabupaten dan kota di Jabar, perlu mengambil langkah untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat dan aktivitas ekonomi secara berkelanjutan, termasuk menjadikan momentum pemulihan di sisi demand and Supply, dan kami dari jajaran Bank Indonesia di seluruh Jabar tentu akan sepenuhnya selalu siap mendukung serta bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak," pungkasnya.
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm