Sonora.ID – Seiring dengan perkembangan zaman, telepon genggam kini telah berevolusi menjadi smartphone mutakhir yang menjadi kebutuhan primer masyarakat modern.
Tak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, smartphone juga bermanfaat sebagai sarana hiburan, mencari informasi bahkan memudahkan pekerjaan menjadi lebih praktis.
Tapi dampaknya, banyak orang yang jadi kecanduan smartphone dan berisiko memicu gangguan emosi, nyeri leher, sulit beraktivitas, kurang tidur, hingga penyakit tertentu.
Sebuah penelitian di McGill University Kanada merilis lebih dari 20 negara yang penduduknya kecanduan smartphone.
Riset tersebut dilakukan dalam rentang waktu tahun 2014 sampai 2020 atau sekitar 6 tahun.
Sebanyak 34 ribu partisipan terlibat dari 24 negara, namun sayangnya Indonesia tidak termasuk di negara yang diteliti kali ini.
Baca Juga: 10 Negara dengan Tradisi Pernikahan Paling Aneh, Mempelai Wanita Diludahi Ayah Sendiri?
Meski begitu menurut data App Annie di kuartal kedua tahun 2021, pengguna HP di Indonesia menghabiskan 5,3 jam dalam sehari untuk menggunakan aplikasi.
Angka ini naik 35% dibandingkan kuartal kedua tahun 2019.
Dengan catatan ini, Indonesia berada di peringkat kedua di bawah Brasil yang pengguna ponselnya menghabiskan 5,4 jam sehari membuka aplikasi, naik 30% dari kuartal kedua tahun 2019.
Kembali ke hasil riset dari McGill University, Kanada, melalui jurnal Computers in Human Behavior, para peneliti melakukan analisis meta terhadap penggunaan smartphone yang problematis, berfokus pada para kaum dewasa muda.