Dalam percobaan itu, parfum alami ini kemudian dioleskan ke atas bibir puluhan wanita berumur 25-45 tahun.
Hal tersebut diteliti juga saat menguji suatu aroma parfum, tanpa memberitahu orang lain bila parfum tersebut dibuat dari bibit keringat lelaki.
Parfum yang telah dibuat dari bibit keringat pria tersebut dioleskan kepada sejumlah wanita dan setelah enam jam berikutnya, wanita mendapatkan skala mood yang cukup tinggi.
Bukan hanya membuat kulit menjadi awet muda, namun hasil yang diberikan dari penelitian tersebut karena adanya reproduksi hormon wanita.
Hormon tersebut disebut yang bisa membangkitkan suasana hati menjadi lebih baik.
Aroma pria tersebut dinilai dapat memicu produksi hormone Leutetnizing atau golong LH pada wanita.
Normalnya hormon LH mencetuskan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur matang dari indung telur.
Begitu wanita menghirup bau khas ketiak lelaki, hormon LH-nya langsung membanjir dalam darah.
Diduga bau keringat lelaki mengandung bahan yang mencetuskan keluarnya telur.