Medan, Sonora.ID - Dalam agenda masif yang disiapkan Pertamina Hulu Energi di tahun ini juga mendapatkan angin segar dari terus naiknya harga minyak dunia.
Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream Pertamina akan memacu produksi migas di tahun 2022 dengan didukung penyelesaian sejumlah proyek besar.
Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita mengatakan, sebagai salah satu perusahaan hulu migas terbesar di Indonesia, Pertamina mempunyai peran signifikan dalam upaya pencapaian target nasional 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030.
"Pertamina saat ini mempunyai tiga strategi utama untuk memastikan pertumbuhan, antara lain dengan pengelolaan aset eksisting, kegiatan eksplorasi, serta merger dan akuisisi," ujarnya.
Arya mennuturkan, pada tahun ini pihaknya berharap akan ada beberapa proyek besar akan selesai dan dapat beroperasi.
Beberapa proyek tersebut antara lain, Jambarang Tiung Biru, Jirak Waterflood, Rantau Waterflood, Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan di PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) serta beberapa proyek lainnya yang merupakan bagian dari upaya menahan laju penurunan alamiah produksi.
Baca Juga: Minyak Goreng Langka, Wali Kota Medan Gandeng Polisi dan Forkopimda Lakukan Penelusuran
Proyek Jambarang Tiung Biru diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia yang memiliki kapasitas produksi gas sebesar 192 juta standar kaki kubik perhari.
Selain itu, Pertamina juga akan melakukan kegiatan pemboran secara massif dan agresif di tahun 2022 ini, antara lain 813 pemboran sumur pengembangan dan juga 29 sumur eksplorasi sebagai bagian dari upaya penambahan cadangan.
Arya mengatakan, dengan kegiatan yang massif serta beberapa proyek yang akan onstream ini diharapkan Pertamina Hulu Energi dapat mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina di 2022, yaitu 576.000 barel minyak per hari dan 2.609 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
Sebelumnya, saat ini Subholding Upstream Pertamina terus memacu aktivitas pencarian potensi sumber daya migas baru dengan Survey Seismik 2D Vibroseis Sub-Vulkanik.
Survey Seismik 2D Vibroseis Sub-Vulkanik ini merupakan salah satu upaya Eksplorasi Subholding Upstream Pertamina dalam membuka potensi sumber daya migas baru dengan pengambilan data bawah permukaan di area sub vulkanik, sebagai pemenuhan Komitmen Kerja Pasti (KKP) WK Jambi Merang di Wilayah Terbuka tahun ke-2.
Sementara hingga Saat ini, perkembangannya telah mencapai 10.000 Titik Vibroseis dari target 25.000 Titik Vibroseis yang terbentang di tiga provinsi di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur meliputi 29 kabupaten dan kotamadya, 193 kecamatan dan 743 desa dengan panjang lintasan 1.000 kilometer.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Medan Tegaskan PLN Harus Transparan Terkait Data, Aulia: PLN Jangan Ada Ego Sektoral
Sumber: Kontan