"Alhamdulillah sudah dapat Lokasi baru beda Desa tapi masih di 1 Kecamatan, di Desa Mayungan," jelasnya.
Menurut Tantriana, pembangunan Tol ini telah ia dengar sejak dirinya masih kecil. Namun, wacana itu baru terealisasikan sekarang saat dirinya sudah besar.
"Wacana untuk pembangunan tol itu sudah lama banget, saya sudah dari kecil udah ada wacana itu. Tapi baru terealisasi saat udah besar," kata dia.
Dirinya juga banyak sekali mendapatkan tawaran untuk menjajakan uangnya seperti membeli mobil ataupun yang lainnya.
"Sudah banyak yang menawari mobil, tapi nanti dipikir-pikir dulu karena masih banyak yang jauh lebih penting. Untuk saat ini saya fokus untuk rumah dulu," tegasnya.
Baca Juga: Tol Binjai Stabat Hadir, Gubernur Sumut Apresiasi Pemerintah Pusat
Namun, dirinya tetap teguh untuk menabung sisa uang selepas membelikan rumah untuk 10 saudaranya.
"Untuk saat ini belum kepikiran untuk yang lain, untuk ditabung saja," ujar Tantriana.
Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono menjelaskan jika hari ini merupakan pembayaran UGR tol untuk 3 desa.
"Alhamdulillah untuk hari ini mencairkan dana uang ganti rugi untuk 3 Desa Senden 4 bidang, Desa Pepe 23 bidang dan Desa Manjungan ada 18 bidang," terangnya.
Pembayaran UGR Tol untuk 3 Desa itu memakan uang dengan total sekitar Rp 45 Miliar.
"Dengan nilai total sekitar Rp 45 Miliar," jelasnya.
Sulistiyono dalam kesempatan itu juga menjelaskan jika pembayaran UGR Tol di Kabupaten Klaten ini sempat tertunda. Hal itu disebabkan Karen pihaknya menunggu proses verifikasi data dari pihak Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
"Memang agak tertunda wilayah Ngawen karena pihak pejabat dari LMAN yang melakukan verifikasi sedang cuti sehingga (pembayaran) agak tertunda," pungkasnya.