Sukoharjo, Sonora.ID - Lukmanul Hakim (31) sukses menjadi pengrajin pigura. Dirinya menjadi pemilik dari Edy Pigura Solo yang berlokasi di Perumahan Citra Guanan E14, Dusun I, Dusun Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Lukmanul mengaku bahwa dirinya telah mengalami lika-liku dalam merintis usahanya.
Berawal dari belasan tahun lalu, ayahnya harus melakukan pekerjaan tersebut secara manual hingga sering pindah dari tempat satu ke tempat lainnya seperti halnya pedagang kaki lima (PKL).
Dari yang awalnya harus berjualan secara tatap muka, kini dirinya mampu merambah pasar online sejak tahun 2019.
Bersama sang istri, dirinya bekerjasama membangun pasar online melalui WhatsApp (WA), Instagram, Facebook (FB) hingga marketplace seperti Shopee, Tokopedia dan Lazada.
Baca Juga: Warga terkejut, Ternyata Begini Sosok Pria Sukoharjo yang Ditangkap Densus 88
Kini, berkat kerja kerasnya dalam memanfaatkan peluang, Lukmanul dan istri memiliki banyak pengikut dalam pasar online-nya.
Per hari ini saja, khusus Shopee, dirinya sudah memiliki 1.700 pengikut yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Dirinya tidak perlu pusing-pusing lagi dalam menjajakan hasil karyanya dari tempat satu ke tempat lain seperti ayahnya.
Dirinya melakukan inovasi, dengan mengubah bahan pigura yang awalnya dari kayu dan kertas koran yang dicetak menjadi lebih kekinian dengan menggubakan jenis viber, ukir-ukiran hingga minimalis.
Tak hanya menjual berbagai pigura kekinian, usahanya juga menjual vanity mirror yang biasa digunakan untuk membuat konten TikTok dan rias, kaligrafi, lukisan, sudut ressin hantarab, kaca standing cermin, packing kayu cermin, cetak foto lengkap dengan pigura, ada juga perlengkapan mahar atau seserahan pernikahan yang bisa disesuaikan dengan keinginan kostumer.
Baca Juga: Overload, Rutan Solo IA Dikabarkan Pindah Lokasi, antara Sukoharjo atau Karanganyar
Semua barang tersebut nantinya akan dikemas ke dalam kardus yang kemudian dilapisi kayu sebagai pengaman.
Dengan berjualan secara online, dirinya merasa sangat terbantu karena cara memasarkannya tanpa batasan waktu, bisa kapan saja.
Selain itu, pasar online memiliki target pasar yang lebih luas, tidak terbatas, pembeli bisa membeli barangnya tanpa terpaku wilayah.
“Pembeli dari mana-mana, ada Jakarta, paling jauh Aceh, ada Kalimantan hingga Bali, ya pada intinya ngirim ke banyak penjuru provinsi di Indonesia,” jelas dia.
Berkat usahanya yang kian berkembang, kini dirinya mampu mempekerjakan sebanyak 8 orang.
Baca Juga: Buruh di Sukoharjo Lakukan Demo Tolak JHT
Belasan orang yang tinggal di sekitar rumah produksi yang biasanya hanya bekerja serabutan dan pengangguran juga ikut dipekerjakan.
“Kebanyakan mereka yang serabutan, kan juga butuh kerjaan, apalagi harus membiayai keluarganya kan, ya intinya sama-sama kita membutuhkan,” tuturnya.
Ayahandanya memiliki prinsip yang terus dijalankan oleh Lukmanul hingga kini, yakni sebisa mungkin usahanya bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Dirinya juga terbuka kepada warga yang ingin belajar tentang usaha secara gratis. Kemudian, kebanyakan dari mereka akhirnya berhasil membuka usaha sendiri dan mengambil bahan baku dari Lukmanul.
Lukmanul mengatakan jika berbagi ilmu tidak mengurangi usahanya, namun justru semakin membawa keberkahan karena bermanfaat untuk mensejahterakan masyarakat.
Lukmanul mampu menjual paling sedikit 100 pigura dan jenis perlengkapan lainnya. Namun karena pandemi, dirinya sempat mengalami penurunan omset hingga 50 persen. Dalam proses pengiriman, jika barangnya pecah, hal itu akan tetap menjadi tanggung jawab si pengirim alias dirinya sendiri.