Sonora.ID - Sempat ditunda berkali-kali karena kondisi pandemi di Indonesia dan dunia yang hingga saat ini pun masih dalam kondisi yang belum menurun, Formula E menjadi ajang yang terpaksa harus diundur beberapa tahun.
Hingga saat ini, ajang dan proyek tersebut kembali menjadi sorotan karena Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ingin tetap melaksanakan ajang tersebut.
Indonesia sebagai tuan rumah pun harus mempersiapkan berbagai hal demi menyambut para pendatang untuk berkompetisi dalam ajang tersebut.
Saat ini yang menjadi sorotan adalah ‘proyek kejar tayang’ untuk membangun sirkuit yang nantinya digunakan dalam Formula E tersebut, tetapi dalam proyek yang terkesan terburu-buru ini, kontraktor justu mengeluh dan merasa kesulitan.
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Jaya Konstruksi mengeluhkan banyaknya area lokasi pembangunan yang masih dipenuhi dengan lumpur.
Bahkan dalam keterangannya, pihak tersebut menyatakan bahwa area berlumpur tersebut mencapai 1,04 kilometer dari total lintasan 2,4 kilometer, sehingga sampir setengah panjang lintasan masih ditutupi lumpur.
Hal ini disampaikan langsung oleh Penanggungjawab Protek Sirkuit Formula E dari Jaya Konstruksi, Ari Wibowo yang menyatakan bahwa kondisi tersebutlah yang membuat sulit.
“Jadi 40 persen dari pekerjaan ini ada di zona 5, itu yang paling sulit,” ungkapnya.
Pihaknya menyatakan bahwa pengerjaan sirkuit di atas tanah berlumpur inilah yang sangat menguras energi dan konsentrasi dari pihak konstruksi.
Baca Juga: Dukung Optimalisasi Pemungutan Pajak Daerah, KPP Pratama Boyolali Kunjungin Ketua DPRD Boyolali