Indonesia Akan Segera Memiliki Sistem Peringatan Dini Multi Ancaman Bencana

24 Februari 2022 11:49 WIB
 Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan.
Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan. ( )

 

Sonora.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan segera merampungkan Sistem Peringatan Dini Multi Ancaman Bencana, guna mengantisipasi terjadinya dampak kerusakan akibat bencana di masyarakat.

Hal tersebut tertuang dalam salah satu poin, dari tujuh poin hasil Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2022.

Dalam acara Penutupan Rakornas PB hari ini (24/2), Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan menjelaskan.

Dalam hasil Rakornas PB 2022, telah dirumuskan jika BNPB bekerjasama dengan Kementerian dan Lembaga terkait, akan membangun Sistem Peringatan Dini Multi Ancaman Bencana.

Sistem tersebut dibangun dengan cara, mengintegrasikan platform peringatan dini yang telah dimiliki saat ini oleh Kementerian/Lembaga terkait. BNPB dalam hal ini akan berperan sebagai koordinator.

Baca Juga: Dibalik Menggunungnya Utang Lapindo, Ada ‘Harta Karun’ Mahal Lebih dari Harga Emas

"Membangun Sistem Peringatan Dini Multi Ancaman Bencana, dengan mengintegrasikan seluruh platform peringatan dini yang telah ada di kementerian atau lembaga, dan di koordinasikam oleh BNPB," ujar Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan dalam kata sambutannya di acara Penutupan Rakornas PB 2022, Kamis (24/2/2022).

Selain akan membangun Sistem Peringatan Dini Multi Ancaman Bencana, guna meningkatkan kinerjanya, BNPB untuk kedepannya akan melakukan peningkatan dalam hal efektivitas.

Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh BNPB, untuk mencapai tingkat efektivitas yang tinggi dalam melakukan penanganan bencana adalah, dengan mengintegrasikan klaster-klaster penanganan darurat kebencanaan yang ada di seluruh Indonesia, kedalam satu sistem komando penanggulangan bencana.

"Mengintegrasikan klaster-klaster penanganan darurat bencana kedalam mekanisme sistem komando penanganan darurat bencana, untuk mengefektifkan sumber daya yang dimiliki oleh seluruh kementerian/lembaga pemerintah, dan non-pemerintah," terang Lilik, Kamis (24/2/2022).

Sementara itu, peningkatan efektivitas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Kebencanaan juga akan dilakukan untuk kedepannya, hal ini selain untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana, juga dilakukan sebagai wujud kolaborasi antara elemen pemerintah dengan non-pemerintah, namun dengan tujuan yang sama, yakni untuk melayani masyarakat yang terdampak bencana.

 Baca Juga: Dibalik Menggunungnya Utang Lapindo, Ada ‘Harta Karun’ Mahal Lebih dari Harga Emas

"Meningkatkan efektivitas Tim Reaksi Cepat atau TRC, sebagai wujud kolaborasi pemerintah dan non-pemerintah, dalam pemenuhan layanan kepada masyarakat, pada setiap kejadian bencana," ujar Lilik, Kamis (24/2/2022).

Dalam Rakornas PB 2022, BNPB sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri-Menteri terkait, akan mulai bergerak dalam membangun kerangka kerja yang bersifat lebih kolaboratif, sehingga kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Mitra Kerja dapat bekerjasama secara baik. 

 
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm