SAH! Flyover Pasupati Bandung Ganti Nama Jadi prof. Mochtar kusumaatmadja

1 Maret 2022 21:50 WIB
Gubernur Ridwan Kamil saat meresmikan nama flyover Prof. Mochtar Kusumaatmadja, Selasa (1/3/2022)/Gun
Gubernur Ridwan Kamil saat meresmikan nama flyover Prof. Mochtar Kusumaatmadja, Selasa (1/3/2022)/Gun ( )

Bandung, Sonora.ID – Sedianya akan ditutup sementara ruas jalan Surapati Bandung yang mengarah ke flyover Pasupati, urung dilakukan.

Dalam peresmian pergantian nama flyover tersebut, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memutuskan untuk meresmikannya secara hybrid.

"Untuk menghindari terjadinya kepadatan lalu lintas yang diduga akan sangat panjang, saya putuskan meresmikan flyovernya secara hybrid saja. Jadi cukup dari sini saja ya, agar lalu lintas tetap lancar," ucap Ridwan Kamil sesaat akan meresmikan pergantian nama Flyover Pasupati menjadi Flyover Prof. Mochtar Kusumaatmadja dari halaman kantor Inspektorat Wilayah Provinsi Jawa Barat, Jl Surapati Bandung, Selasa (1/3/2022).

Diketahui rencananya ada jalan yang ditutup selama peresmian, yaitu Jalan Surapati yang menuju Flyover arah Jalan Pasteur.

Jalur tersebut akan dialihkan mulai dari simpang Gasibu dibelokkan ke kiri ke Jalan Sentot Alibasyah menuju Jalan Diponegoro, hingga terus ke Jalan Sulanjana.

Namun urung dilakukan untuk menghindari kepadatan panjang.

Terkait pergantian nama flyover, lebih lanjut Ridwan Kamil mengatakan, bahwa pemberian nama Prof. Mochtar Kusumaatmadja sebagai nama flyover merupakan bagian dari prasyarat dalam pengusulan namanya sebagai Pahlawan Nasional dari Jawa Barat ke Kementrian Sosial.

Baca Juga: 8 Makanan Hits Khas Bandung yang Populer di Nusantara, Pernah Coba? 

"Prof. Mochtar Kusumaatmadja adalah tokoh Jawa Barat yang memiliki kiprah dan reputasi skala internasional. Dari beliau pula lah kita memahami bahwa laut bukan pemisah pulau-pulau, melainkan penyambung atau jembatan. Beliau adalah orang yang membuat pemikiran Wawasan Nusantara yang akhirnya diakui dunia internasional," kata Ridwan Kamil usai peresmian.

Wawasan Nusantara, lanjut Ridwan Kamil, merujuk pada cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah. 

"Wawasan Nusantara tercetus dari gagasan batas teritorial laut Indonesia melalui Deklarasi Djuanda pada tahun 1957. Baru pada 1982, konsep tersebut akhirnya diakui sebagai konstitusi internasional di tingkat Persatuan Bangsa Bangsa (PBB)," ungkap Ridwan Kamil.

"Berkat perjuangan beliau sampai saat ini Wawasan Nusantara tetap menjadi landasan Indonesia dalam menentukan batas teritorial wilayah sebagai upaya merajut semangat kebangsaan," imbuhnya.

Untuk diketahui, Mochtar Kusumaatmadja lahir di Batavia (Jakarta) 17 Februari 1929 dan wafat 6 Juni 2021 pada usia 92 tahun, dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta.

Pengusulan nama Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional pertama kali berkembang pada Juni 2021, setelah Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD) menggelar pre-seminar berbagai perguruan tinggi di Indonesia, kantor Sekretariat Negara, dan media massa. 

Baca Juga: Tahun Ini Ada Konsep Baru di Wisata Jawa Barat

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm