"Sistem seperti itu yang ingin saya adopsi lalu ditularkan ke Kalsel," tambahnya.
Lantas, apakah metode bermain sekaligus belajar seperti itu pernah diterapkan di Kalsel?
Terkait hal itu, Chika mengaku saat ini baru menerapkannya di kawasan Martapura, Kabupaten Banjar. Namanya, sekolah alam terapung.
Dijelaskannya, anak-anak masing-masing menaiki perahu, mereka mendayung sendiri untuk pergi sekolah atau bertemu dengan guru.
"Yang saya tahu, sekolah Alam Terapung itu hanya diikuti enam murid. Saya rasa, metode seperti ini salah satu pemanfaatan sekolah alam," jelasnya.
Lalu, kapan metode itu bakal diterapkan di Kota Banjarmasin?
Sarjana S1 Teknik Arsitektur di Universitas Trisakti Jakarta itu mengatakan, bila ada kesempatan datang lagi ke Kalsel, dia menginginkan adanya sosialisasi terlebih dahulu.
"Jika memang pemerintah setempat mendukung, kita akan segera menerapkannya," tambahnya.
Lebih jauh, Ia menerangkan, yang paling membuatnya tergerak menularkan metode sekolah alam yang dinamainya 'Pelangi' itu, lantaran dia melihat ada banyak anak kecil yang butuh pendidikan.
"Lalu, yang membuat saya tertarik mengadopsi metode itu, saya melihat anak kecil umumnya gemar bercerita. Dan apabila diasah, tentu sangat bagus untuk perkembangan pendidikannya," tutupnya.
Baca Juga: Yustisi Tanpa Sanksi, Satpol PP Banjarmasin Pilih Edukasi Prokes
Sekedar diketahui, meski Chika mewakili Provinsi Kalsel, namun dia ternyata tidak tinggal di Banjarmasin.
Chika lahir dan besar serta tinggal di Jakarta. Namun sang kakek hingga keluarganya, tinggal di Kota Banjarmasin, tepatnya di kawasan Banjar Indah.
"Di tahun 1970-an, kakek saya, pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum di Provinsi Kalsel. Saya juga sering bolak-balik ke Kalsel," ungkapnya.
Terpisah, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengapresiasi kedatangan Chika ke Balai Kota dan metodenya itu. Ia juga mendoakan, agar Chika bisa meraih hasil terbaik ketika bersaing dengan 44 finalis lainnya.
"Masih ada dua bulan sebelum dia mengikuti karantina sebagai finalis. Saya berharap, Chika bisa menguasai sejarah, budaya, hingga kerajinan tangan hasil karya anak banua. Seperti Kain Sasirangan dan Bakul Purun," ucapnya.
"Tadi, saya juga menitipkan semangat kampanye pengurangan pemakaian kantong plastik. Kota Banjarmasin, menjadi pelopor dan itu menjadi spirit bagi Indonesia dan inspirasi bagi kota lainnya," pungkasnya.
Baca Juga: Wabup Tanbu Datangi Balai Kota Banjarmasin! Ini yang Dibicarakan