Semarang, Sonora.ID – Beberapa waktu yang lalu kita dikejutkan dengan tindakan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang mengizinkan pasukan militer Rusia untuk melakukan operasi militer di wilayah Donbass, Ukraina.
Tak berselang lama, Vladimir Putin juga meminta militer Ukraina untuk meletakkan senjata mereka atau secara tidak langsung Putin memerintah Ukraina untuk menyerahkan wilayah Donbass untuk Rusia.
Alhasil, banyak terdengar bunyi ledakan rudal di ibu kota Ukraina, Kiev dan kota tersebut akan terancam “jatuh”.
Operasi militer Rusia yang diizinkan oleh Vladimir Putin ini bukan tanpa sebab. Wilayah Donbass (Luhansk dan Donetsk) merupakan sebuah wilayah di Ukraina yang telah melakukan referendum dan ingin merdeka dari Ukraina dan menjadi negara sendiri.
Sejak tahun 2014, kelompok pemberontak Donbass berperang melawan tantara dari Kiev untuk mempertahankan wilayah mereka.
Mendengar hal tersebut, Rusia sangat mendukung apa yang dilakukan oleh warga Donbass.
Rusia merupakan satu-satunya negara yang mengakui kemerdekaan wilayah Donbass dan diindikasi, bahwa mereka menyuplai persenjataan untuk kelompok pemeberontakan tersebut.
Baca Juga: Imbas Serangan Rusia ke Ukraina Gak Hanya Warner Bross, Disney Juga Batal Tayangkan Film di Rusia!
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa Rusia merupakan musuh besar NATO. Rusia sendiri sudah mulai merasa terancam ketika NATO melakukan pergerakan dengan mengajak negara-negara bekas Soviet menjadi anggota NATO.
Negara-negara bekas Soviet yang menjadi anggota NATO adalah Estonia, Lithuania dan Latvia dan tahun 2008 NATO mengajak Ukraina juga untuk bergabung dengan mereka.