2. Masturbasi bukan bagian normal dari perkembangan seksual
Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Pediatrics melibatkan lebih dari 800 remaja berusia 14 hingga 17 tahun.
Hasil dari penelitian tersebut menemukan bahwa 74 persen anak laki-laki dan lebih dari 48 persen anak perempuan melakukan masturbasi.
Tak perlu khawatir, sebab masturbasi adalah hal yang baik karena amat sehat untuk segala usia.
3. Tidak ada manfaat kesehatan dari masturbasi
Masturbasi pada kenyataannya memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk tidur yang lebih baik, mengurangi stres dan ketegangan, jarang sakit kepala, meningkatkan konsentrasi, dan meningkatkan kebugaran yang lebih baik.
Selain itu, ada juga sejumlah manfaat kesehatan seksual khusus bagi wanita terutama untuk wanita yang lebih tua, termasuk mengurangi kekeringan pada vagina dan rasa sakit saat berhubungan seks.
Baca Juga: Sampai Klimaks! 5 Posisi Masturbasi pada Wanita Ini Dijamin Bikin Klojotan, Favoritmu yang Mana?
4. Anda boleh masturbasi secara berlebihan
Kendati masturbasi berlebihan tidak menyebabkan disfungsi ereksi, namun Anda juga amat tidak disarankan untuk melakukannya.
Masturbasi hanya dapat dikatakan berlebihan jika kegiatan ini berfungsi sebagai pelarian dari masalah, mulai memengaruhi kesehatan, atau jika marturbasi berubah menjadi pengganti pengalaman kehidupan nyata.
5. Masturbasi menyebabkan mata buta
Dari semua mitos yang ada, mitos bahwa masturbasi menyebabkan kebutaan mungkin terdengar sedikit mengherankan.
Ada pula orang-orang juga percaya masturbasi dapat menyebabkan kegilaan, TBC, telapak tangan berbulu, atau bahkan kematian padahal jelas bahwa tidak satu pun dari itu merupakan sebuah kebenaran.
Baca Juga: 5 Efek Negatif Terlalu Sering Masturbasi, Siapa yang Kecanduan? Hayo Ngaku!
Demikian beberapa mitos tentang masturbasi yang mungkin pernah Anda dengar atau percayai. Mulai sekarang, jangan termakan hoax akan hal di atas, ya!