Press Release Universitas Pertamina (
Eric Indra Cipta)
Medan, Sonora.ID - Pandemi COVID-19 telah banyak mengubah tatanan kehidupan sosial masyarakat.
Berbagai anjuran telah dilontarkan oleh pemerintah untuk membatasi mobilitas di luar ruangan, terutama aktivitas pembelajaran dan kegiatan ekstrakulikuler.
Meski begitu, tidak dengan Mahasiswa asal Jambi yang meraih prestasi silat melalui latihan daring.
Pandemi COVID-19 telah membatasi ruang gerak pelajar
Adapun survei yang dilakukan kepada 3.500 mahasiwa dan mahasiswi di delapan 8 negara.
Dari survei tersebut menunjukkan kalau selama pandemi, responden mengalami pengurangan aktivitas ringan.
Presentasenya sekitar 32,5 persen hingga 365,5 persen. Di samping itu, aktivitas fisik sudah berkurang antara 14 hingga 59,7 persen.
Kemudian, aktivitas fisik berat berkurang antara 2,9 sampai 52,8 persen.
Hal ini menyebabkan perilaku kurang gerak (sedentary behavior) di kalangan mahasiswa/i meningkat selama pandemi. (López-Valenciano A, Suárez-Iglesias D, Sanchez-Lastra MA and Ayán C. 2021)
Lantas, hal ini justru membuat pelajar jadi terperangkap dalam aktivitas kurang gerak dan berujung pada malas gerak (mager).
Melawan mager dengan memanfaatkan aplikasi pertemuan virtual, anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat Universitas Pertamina terus konsisten melakukan latihan selama pandemi.
Bahkan, di tengah kondisi pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun ini tim UKM Pencak Silat secara aktif terus berpartisipasi dalam setiap event kejuaraan.
Tak jarang, mereka memboyong kemenangan. Kabar terbaru tentang kemenangan mereka adalah berikut ini:
Tiga anggota UKM Pencak Silat berhasil membawa pulang mendali dari Kejuaraan Internasional Pencak Silat Paku Bumi Open IX yang diselenggarakan oleh Perguruan Pencak Silat Paku Bumi.
Kejuaraan ini dilaksanakan secara luring dengan protokol kesehatan ketat, pada tanggal 25 hingga 27 Februari 2022 di GOR Futsal ITB Jatinangor, Sumedang.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Feri Edo Ardiansyah yang meraih Juara 1 Tanding Kelas C Dewasa Putra, Muhammad Dafa Pramudya yang meraih Juara 2 Tanding Kelas A Dewasa Putra, dan Muhammad Maulana Juhdan yang meraih Juara 2 Tanding Kelas D Dewasa Putra.
“Persiapan dimulai sejak satu bulan sebelum kejuaraan. Tim secara rutin melakukan latihan fisik dengan memanfaatkan aplikasi video conference. Latihan dilakukan hampir setiap hari dengan durasi rata-rata 30 menit per satu kali latihan.
Barulah dua minggu sebelum kejuaraan, tim fokus pada materi yang akan dinilai dalam kejuaraan,” ujar Muhammad Dafa Pramudya dalam wawancara daring, Jumat (4/3).
Meskipun ia dan kedua rekannya berada di lokasi yang berjauhan, Dafa mengatakan, tim selalu berupaya melakukan latihan tatap muka 2 hingga 3 kali dalam seminggu.
Dukungan yang maksimal dari kampus baik dari segi pembinaan maupun penyediaan alat latihan, diakui Dafa dan tim, sangat membantu mereka untuk berlatih secara optimal.
Dafa dan tim berharap, kemenangan ini dapat memotivasi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk terus mengukir prestasi akademik dan non-akademik meski di tengah pandemi.
Dengan menjuarai ajang olahraga internasional ini, Dafa juga ingin agar masyarakat khususnya civitas academica Universitas Pertamina tetap menjaga kebugaran dan kesehatan selama pandemi.
“Dengan memanfaatkan teknologi seperti aplikasi video conference, atau menonton video latihan sederhana di media sosial, kita tetap bisa mendapatkan manfaat dari melakukan aktivitas fisik di luar ruangan.
Kuncinya adalah konsisten. Luangkan waktu sedikitnya 15 menit setiap harinya, atau minimal dua kali dalam seminggu, untuk berolahraga di rumah agar kesehatan selalu terjaga dan terhindar dari perilaku mager,” tutur mahasiswa asal Jambi tersebut.